Forum Tematik Bakohumas se Jateng Bahas Perkembangan Ekonomi Terkini & Arah Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia
KEBUMENKAB.GO.ID - Salah satu hal yang menarik dibahas adalah terkait perekonomian. Karena secara otomatis kita akan dihadapkan pada berbagai kenyataan tentang kondisi perekonomian di Indonesia. Secara khusus, Forum Tematik Bakohumas se Jawa Tengah menggelar Diskusi Panel yang mengangkat tema tentang Perkembangan Ekonomi Terkini dan Arah Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia. Diskominfo Kabupaten Kebumen, yang diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dewi Indri Astuti SP MM, juga berkesempatan hadir sebagai peserta diskusi.
Kegiatan yang diselenggarakan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI selaku Pelaksana Bakohumas ini, digelar Kabupaten Sukoharjo, Solo, Senin (23/9/2019). Bambang Pramono dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo selaku narasumber menyampaikan materi tentang Perkembangan Perekonomian se Solo Raya.
Seperti diketahui, Kota Surakarta menjadi satu-satunya kota di wilayah kerja KPw BI Solo yang menjadi sampling IHK oleh BPS. Sehingga tidak mengherankan jika kota ini pun mendapat perhatian lebih terkait perkembangan perekonomiannya.
Diketahui, pertumbuhan ekonomi di Wilayah Solo Raya pada Tahun 2018, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,67% (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama 5 (lima) tahun terakhir (2013-2017) sebesar 5,60% (yoy) dan juga masih di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng (5,28%, yoy) dan Nasional (5,17%, yoy).
Pertumbuhan ekonomi di wilayah Solo Raya pada Tahun 2019 diperkirakan masih cukup solid ditopang empat sektor utamanya, yakni industri pengolahan, pertanian dan konstruksi.
Meski demikian kita pun menyadari, geliat UMKM tentu akan mewarnai perekonomian menjadi lebih baik. Untuk itulah Bank Indonesia Solo melakukan pembinaan terhadap klaster di Soloraya, utamanya klaster-kelaster ketahanan pangan dan klaster pengembangan ekonomi lokal. Klaster-klaster ketahanan pangan yang difasilitasi utamanya yang berhubungan dengan komoditas-komoditas utama yang memiliki bobot besar terhadap inflasi di Soloraya dan sering bergejolak, seperti beras, daging ayam ras, bawang putih, cabai rawit, daging sapi, cabai merah, dan bawang merah. (dpd)