30 Pengrajin Gula Semut Ikut Bimbingan Teknis

KEBUMENKAB.GO.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian RI menyelenggarakan bimbingan teknis terkait Produksi Pengembangan Sentra Gula Palma di Jawa Tengah tahun 2019. Bimbingan teknis diikuti oleh 30 pengrajin gula palma atau gula semut Kecamatan Rowokele yang berlangsung selama empat hari mulai Selasa (3/9) hingga Jumat (6/9) di Hotel Candisari Karanganyar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kebumen, Widiatmoko yang membuka bimbingan teknis tersebut mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi para pengrajin gula palma atau gula semut dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan berstandar nasional. Sehingga produk yang dihasilkan dapat berdaya saing di pasaran global.

"Produk gula semut salah satu unggulan Kebumen. Karenanya perlu ditingkatkan kualitas produknya. Para peserta diharapkan bersungguh-sungguh menyerap ilmu yang diberikan oleh para narasumber dari kementerian. Hal ini penting agar produk gula semut yang dihasilkan sesuai dengan standar nasional dan dapat di ekspor ke manca negara," ujar Widiatmoko.

Widiatmoko menambahkan, ketersediaan bahan baku gula semut di Kebumen cukup banyak. Hal ini harus dioptimalkan  produksinya. Sebab pangsa pasar gula semut ini masih sangat terbuka luas. "Ketersediaan bahan baku ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya guna meningkatkan perekonomian bagi pengrajin juga masyarakat sekitar. Pengrajin gula semut sudah semestinya menguasai teknik produksi yang baik, berstandar dan berkualitas. Selain itu menguasai teknologi untuk memasarkan produknya lebih luas.  Disperindag akan terus mendorong pengrajin gula semut ini untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya," kata Widiatmoko.

Dalam bimtek diberikan materi pengolahan, proses produksi, pemasaran dan lainnya. Bimbingan teknis yang berlangsung selama empat hari ini terbagi menjadi dua hari teori dan dua hari praktek. Praktek dengan melakukan kunjungan ke sejumlah sentra produksi gula semut di Kecamatan Sempor dan Rowokele. Diharapkan setelah mengikuti bimtek para pengrajin dapat  meningkatkan kualitas dan produksinya. (mn)