Guru Harus Siap Berubah

Kebumen - Ketua program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam STINU Kebumen Dr Hartono, M.Si menyatakan, setiap individu guru dituntut siap berubah dan
mampu menyikapi perubahan. Guru yang mandeg dalam penguasaan ilmu, mengelola kelas dan mengajar pasti akan tertinggal.

"padahal ilmu pengetahuan terus berkembang. Maka setiap guru harus siap berubah dan mau belajar," tandas lulusan S3 Universitas Pendidikan (UPI) Bandung itu.

Lelaki kelahiran 1 Mei 1972 ini dikenal tak pernah berhenti belajar. Setamat dari SMA Darul Ulum Jombang pada 1991 dia meneruskan ke Fakultas Filsafat UGM dan lulus
1996. Selanjutnya dia mengambil S2 di Psikologi Unpad Bandung lulus 2001 dan terus melanjutkan S3 di UPI.

Menurut pendapat Hartono, seorang pendidik idealnya tidak hanya mampu mengajar anak didik. Ia harus mampu mengembangkan ilmu, metodologi dan manajemen mengajar.

Islam dan Global
"Termasuk manajemen mengelola sekolah sekolah. Selanjutnya diharapkan kemampuan akademik setiap guru makin berkembang dengan terus belajar,"jelas Hartono.

Menyinggung dibukanya Program Pascasarjana Magister Pendidikan Islam di STAINU, lanjut Hartono tidak lain untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan agar makin
profesional. Bahkan para lulusan diharapkan bisa menjadi tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan. "Termasuk kepala sekolah dan madrasah, dosen, peneliti dan
konsultan pendidikan, "imbuhnya.

Diungkapkannya misi S2 STAINU Kebumen antara lain mengkaji paradigma keilmuan dan manajemen pendidikan yang bertumpu pada nilai-nilai islam, global dan kultural.
Adapun kemampuan manajemen seorang guru mutlak harus dikuasai jika ingin siap menghadapi arus perubahan yang cepat." Seorang guru tidak boleh berpuas diri," kata dia.

Sebab dengan merasa berpuas diri akan mandek ilmunya. Bahkan tidak akan siap menghadapi perubahan. Termasuk perubahan kebijakan pendidikan, pengelolaan pendidikan dan
kurikulum pendidikan.

"Padahal perubahan sesuatu yang pasti terjadi dan mesti disikapi para guru," tandas ayah tiga anak itu.

Dia menjelaskan, dengan kurikulum S2 di Kebumen diharapkan akan menghemat biaya. Apalagi mahasiswa dari luar kota disediakan asrama.

Adapun guru tenaga dosen antara lain guru besar UNY,UIN, Sunan Kalijaga, IAIN Walisongo, UNINUS Bandung dan STAIN Purwokerto.

sumber : Harian Suara Merdeka