SEHARI PRODUKSI HINGGA 60 KG TEMPE, SEBULAN BISA DAPAT Rp 3 JUTA
Setelah kandas menjadi perantau di Jakarta, Pragianto (31) memutuskan pulang kampung untuk berwirausaha. Produksi tempe dia pilih sebagai langkah awal membuka usaha. Berkat ketekunannya,Pragianto mulai menikmati hasilnya yang manis.
M HARTONO,Kebumen
Selepas menyelesaikan pendidikan SMA, warga Desa Muktisari RT 02 RW 01 Kecamatan Kebumen, sempat merantau di Jakarta. Ia bekerja sebagai seorang satpam di salah satu perusahaan di Jakarta sejak tahun 2003. Namun, pada tahun 2005, dia memutuskan untuk pulang kampung.
"Ternyata hidup di Jakarta tidak seperti yang dibayangkan. Walaupun gaji agak besar, namun untuk menutup biaya hidup di Jakarta juga sangat tinggi," bebernya.
Begitu mudik, Pragianto langsung memulai usaha produksi tempe. Walaupun penuh lika-liku dalam menjalani usahanya, Pragianto tetap konsisten. Apalagi saat bahan baku kedelai mengalami kenaikan, ia harus mempunyai kiat-kiat khusus agar usahanya tetap berjalan." Alhamdulillah sekarang sudah berjalan normal dan pemasaran juga sudah lumayan banyak," ungkapnya.
Dalam sehari, Pragianto memproduksi tempe bisa mencapai 50 Kg sampai 60 Kg." Dalam satu bulan saya dapat memproduksi hingga 2 ton kedelai," ujarnya.
Pragianto sendiri masih belum berkeluarga. Karena umurnya tergolong masih muda, ia mengaku masih mau mengurusi dan menekuni usahanya dulu.
TEKUN
Pragianto sangat tekun mengembangkan produksi tempenya, sehingga berkembang pesat seperti sekarang.
"Nanti kalau sudah tiba saatnya ketemu jodoh pasti akan datang juga. Yang penting sukses dulu," katanya bersemangat.
Pragianto menambahkan, dalam satu bulan, ia mendapat penghasilan Rp 3 juta. Itu sebanding dengan kerumitan saat memproduksi tempe. Mulai dari proses awal hingga siap dijual memakan waktu sekitar 2 hari. Proses pertama kedelai mentah dicuci, lalu direbus, setelah direbus lalu direndam hingga satu malam. Setelah mengalami perendaman lalu digiling sambil dicuci sampai bersih. Baru menginjak proses berikutnya, yaitu proses peragian. Setelah malalui proses peragian lalu didiamkan selama satu jam, baru dipaking. Dan didiamkan selama satu malam baru tempe dapat dijual.
"Saat ini pemasarannya diantarkan ke pasar-pasar di wilayah kebumen. Ada pula yang langsung diambil dari pedagang-pedagang keliling, seperti pedagang sayuran," tandasnya.
Untuk harga jual tempe produksinya, ada dua macam. Ada yang berukuran besar harganya Rp 700 perbungkus plastik. Ada yang berukuran kecil harganya Rp 500 perbungkus plastik.
Sementara itu, dalam mencari bahan baku kedelai juga tidak terlalu sulit, dimana-mana ada yang menjual, baik di pasar maupun di toko." Untuk 1 Kg kedelai mentah saya beli harga sekarang Rp 7200," pungkasnya.
sumber : Harian Kebumen Expres