SARANA AIR BERSIH KEJAWANG TERANCAM AMBROL

KEBUMEN - Kondisi sumur Pamsimas yang digunakan warga untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng terancam ambrol.

Fondasi proyek yang dibangun pada 2009 senilai Rp 300 juta itu kini kondisinya sudah menggantung setelah digerus aliran Sungai Kejawang.

Padahal, sarana air bersih itu saat ini digunakan oleh warga di empat RT sebanyak 150 keluarga. Jika tidak segera dilakukan penanganan, dipastikan fasilitas publik itu akan rusak dan tak bisa digunakan.

Kepala Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Sadimin mengatakan, lokasi sumur Pamsimas terletak dibibir sungai. Saat turun hujan, arus sungai akan bertambah deras meluap setinggi empat meter menggerus tanah yang berada di tepi sunga, termasuk sumur Pamsimas.

Pada saat pembangunan proyek, jarak antara sumur dengan sungai sekitar 1,5 meter, tetapi kini fondasi sumur sudah tergerus. "Fondasi bangunan sudah menggantung," keluh dia, serasa (5/2)

Dia mengatakan, tergerusnya bangunan itu terjadi sejak 2010. Waktu itu terjadi banjir besar dan menggerus tanah tepi sungai serta pohon penyanggah sungai.

Setelah tanaman atau pohon penyanggah sungai hilang, proses penggerusan tanah oleh air sungai terus berjalan hingga sekarang."Kalau banjir datang, air akan meluap dengan cepat. Proses surutnya pun juga cepat, karena kawasan Kejawang termasuk dataran tinggi," ungkap dia.

Menyuplai Air

Dia menambahkan, sumur tersebut digunakan untuk menyuplai air dihubungkan dengan penampung air yang berjarak satu kilometer terletak di RT 3 RW 4.

Empat RT yang menggunakan sarana air bersih itu merupakan dataran tinggi yang setiap musim kemarau selalu kekurangan air.

"Sejak dibangun Pamsimas ini, warga tak lagi kesulitan air. Namun dengan kondisi kerusakan itu, warga resah dan khawatir fondasi berikut sumurnya akan hilang tersapu air sungai,"ujarnya.

Kadus III Kejawang, Ngadiyono mengatakan, Untuk mengatasi masalah tersebut warga gotong royong melakukan penanggulangan di sekitar sumur menggunakan karung berisi tanah secara swadaya. Namun demikian, kekuatan tanggul karung tersebut hanya bersifat sementara mengingat derasnya arus sungai saat terjadi banjir.

Selain mengancam sumur Pamsimas, arus sungai juga mengancam jembatan yang berada beberapa meter dari lokasi sumur Pamsimas.

Pemerintah Desa Kejawang sudah mengadukan masalah tersebut kepada pihak terkait untuk mendapat penanganan. "Kami berharap sumur itu bisa ditangani," pinta dia.

 

Sumber : Suara Merdeka