Warga Entak Gelar Tradisi Gebyag Cah Angon



KEBUMEN - Warga Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kebumen menggelar tradisi gebyag cah angon yang berlangsung di desa setempat, Kamis (24/1). Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan tradisi tahunan yang digelar setiap 12 Rabiul Awal pada penanggalan Hijriyah tersebut.

Tradisi dimulai dengan arak-arakan sapi oleh pemiliknya. Sapi diarak mulai dari perkampungan hingga tempat acara berlangsung yakni di pinggir Pantai Pranji. Sebelum diarak setiap penggembala (cah angon) mendandani sapi dengan berbagai aksesoris.

Setelah memarkir binatang ternak, para pemilik sapi kemudian ke Pantai Pranji. Di pantai para peternak makan bersama-sama bekal makanan yang mereka bawa. Oleh masyarakat Desa Entak, tradisi membawa bekal untuk dimakan bersama tersebut dinamakan entak-entik.

Selain pemilik sapi, warga yang tidak memiliki hewan ternak pun datang ke pantai dengan membawa bekal makanan. Bekal tersebut kemudian dimakan bersama keluarga.

Pada hari yang sama, tradisi makan di pantai juga digelar oleh warga disepanjang pesisir selatan, Di Kecamatan Puring tradisi ini disebut dengan tradisi Bongkohan.

Bakar Gubuk

Sebagai puncak acara gebyag cah angon, warga bersama-sama melakukan besem atau bakar gubuk. Hal itu sebagai simbol agar para pemilik ternak dijauhkan dari sangkala. Pesta para peternak itu dimeriahkand engan berbagai hiburan kesenian tradisional seperti eblek, panjat pinang, ketoprak.

Hiburan tahun ini ditambah dengan organ tunggal dengan menghadirkan penyanyi. Tradisi seperti ini sudah berlangsung turun temurun.

"Sejak saya kecil sudah ada tradisi seperti ini," ujar Parija (70) salah satu peternak kepada disela-sela acara.

Membakar gubuk sebagai simbol untuk meminta kepada Tuhan agar para peternak dijauhkan dari musibah. Panitia Gebyag Cah Angon Afifudin mengatakan, selain untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, tradisi ini menjadi doa minta berkah bagi warga pesisir selatan.

"Tradisi ini sekaligus menunjukkan masih tingginya semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat urut sewu," katanya. (J19-91)

sumber Suaramerdeka.