Diserang 'Petek', Petani Padi Gogo Gagal Panen
KEBUMEN - Sebagian lahan padi gogo di pesisir selatan Kabupaten Kebumen terserang penyakit potong leher atau blast. Akibatnya, petani mengalami kerugian cukup besar karena hasil panen merosot hingga 50 persen lebih. Bahkan ada yang gagal panen.
Di Desa Banjareja, Kecamatan Puring, petani menyebut penyakit tersebut dengan petek. Serangannya mengganas saat padi sudah mulai berbuah atau mratak. Penyakit yang sangat sulit diberantas itu, membuat leher malai patah, dan bulir padi menjadi hampa atau gabug.
Seperti lahan seluas 40 ubin milik Jumadi (52) yang terpaksa dibabat habis saat padi sudah berumur sekitar 80 hari. Meski gagal panen, Jumadi yang ditemui Kamis (17/1), masih bersyukur karena jerami yang masih hijau, laku dijual Rp 270 ribu.
Sedangkan nasib Idris (70) masih lumayan. Ia yang menanam padi gogo IR-64 pada lahan seluas 50 ubin, masih bisa memperoleh kurang dari 4 karung gabah yang telah disilir. "Serangan petek membuat hasil panen merosot hingga 50 persen lebih karena biasanya bisa memperoleh minimal 9 karung," ujarnya. (Suk) (KRjogja.com)