Bangun Tanggul Darurat Rp 1,5 Miliar Lebih

KEBUMEN (KRjogja.com) - Penanganan terhadap beberapa tanggul yang jebol di Kabupaten Kebumen, dilakukan dengan membuat tanggul darurat. Meski bersifat darurat, namun membutuhkan biaya hingga Rp 1,5 miliar lebih.

Sedikitnya ada 18 titik tanggul jebol di 5 sungai dan 2 saluran irigasi. Tanggul jebol terjadi Rabu (2/1) malam di Sungai Kemit, Sungai Karanganyar, Sungai Kethek, Sungai Turus, dan Sungai Kedungbener.

Menurut Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (SDA dan ESDM) Kabupaten Kebumen Ir Suhartomo MT bersama Kepala Bidang Irigasi Muchtarom SST, penanganan darurat melibatkan Dinas SDA dan ESDM Kabupaten Kebumen, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, serta PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo (Probolo). "Perkiraan biaya untuk penanganan darurat mencapai Rp 1,5 miliar lebih," jelas Suhartomo.

Tanggul jebol di Sungai Kemit, terjadi di 3 desa di Kecamatan Gombong, yakni di Desa Klapagada, Wonosigro, dan Panjangsari.

Tanggul Sungai Kemit jebol di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo. Sedangkan di Sungai Karanganyar, tanggul jebol terjadi di 2 titik di Desa Caruban dan 2 titik di Desa Tegalsari Kecamatan Adimulyo.

Sementara tanggul jebol di Sungai Kethek, terjadi di Desa Mangunharjo dan Kemujan Kecamatan Adimulyo. Di Sungai Turus, tanggul jebol terjadi di Desa Adiluhur Adimulyo. Sedangkan di Sungai Kedungbener, tanggul jebol terjadi di empat titik di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen.

"Selain sungai, 2 saluran irigasi juga jebol, yakni Saluran Irigasi Besole jebol di Pejagoan dan Desa Aditirto, serta Saluran Irigasi Sentul jebol di Desa Banjarwinangun Petanahan," lanjut Muchtarom. (Suk)

157097.jpg