Guru MGMP Bahasa Jawa Resahkan Kurikulum 2013



KEBUMEN - Para Guru yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa se Kabupaten Kebumen kini mengakui resah menghadapi rencana pemberlakuan Kurikulum 2013. Pasalnya, dalam draf Kurikulum 2013 yang kini telah diuji publik, mata pelajaran Bahasa Daerah atau Bahasa Jawa dihapus. Padahal dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 lalu, masih ada muatan lokal yang mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Jawa.

Ketua MGMP Bahasa Jawa SMP se Kebumen Eko Wahyudi SPd kemarin mengungkapkan, belakangan ini para guru Bahasa Jawa benar-benar kebingungan menyambut rencana Kurikulum 2013. Mengingat, secara teknis mereka belum tahu apakah guru mapel bahasa Jawa harus mengampu mata pelajaran lain. "Apalagi bila mapel Bahasa Jawa benar-benar dihapus atau digabung ke mapel lain seperti prakarya," kata dia.

Bahkan dalam draft yang kini telah beredar tidak menyebutkan adanya mapel Bahasa Jawa di SMP. Padahal dengan ada mapel Bahasa Jawa saja selama ini kemampuan berbahasa daerah anak-anak SMP masih dikeluhkan.

Pendidikan Karakter

Belum lagi dari sisi pendidikan karakter, sikap sopan santun dan unggah-ungguh anak-anak sekarang. Bila mapel Bahasa Jawa benar-benar dihilangkan, tidak saja membuat kesulitan bagi para guru yang bersangkutan namun juga bagi masa depan anak-anak. "Ini yang kami resahkan," ujar pengajar lulusan Unnes tersebut.

Namun Eko berharap Mendikbud dan Tim Perumus Kurikulum 2013 di Pusat bijaksana. sebelum Kurikulum baru diterapkan mulai 2013, sebaiknya para pakar duduk bersama dan memikirkan secara matang dampak penghilangan mata pelajaran Bahasa Daerah.

"Diharapkan selama draft kurikulum dilakukan uji publik, Kemendikbud tetap aspiratif," imbuh Eko.

Artinya, bila ada masukan-masukan yang konstruktif harus bisa diakomodasi. Mengingat saat ini para guru di daerah sudah bereaksi berlebihan, kendati informasi kurikulum baru belum jelas. (B3-91)

sumber : sumber suaramerdeka

IMG-20240602-WA0045.jpg IMG-20240602-WA0042.jpg