Kutowinangun Dongkrak Produktivitas Padi

Kutowinangung - Pemerintah Kecamatan Kutowinangun bertekad meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya. Hal itu didasari dari hasil evaluasi yang dilakukan Pemkab Kebumen yang menunjukkan bahwa hasil produktivitas padi di Kecamatan tersebut menurun.

Hal itu diungkap Camat Kutowinangun, Gunawan Widhi Wibowo SE seusai melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbang) kecamatan di aula Kecamatan Kutowinangun, Rabu (5/12).  

Melalui Musrenbang kecamatan itu, pihaknya bersama masyarakat berniat meningkatkan hasil padi dengan memperbaiki sarana infrastruktur pertanian dan kincir air. "Program itu menjadi prioritas utama." tegas dia.

Dia menjelaskan jumlah produksi padi di Kutowinangun saat ini mencapai 14.642 ton dengan luas lahan padi sekitar 1.238,39 Ha. Jumlah tersebut masih dibawah rata-rata produksi Kabupaten Kebumen sebanyak 16.923 ton. Luasan sawah tersebut terdiri dari sawah tadah hujan dan irigasi teknis.

Dengan demikian pihaknya bertekad mendorong petani untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga melebihi dari angka rata-rata Kabupaten. "Melihat potensi yang ada, Kutowinangun bisa melebihi target," tandas Gunawan.

Berbagai Sumber

Dalam merealisasikan upaya tersebut akan memanfaatkan berbagai sumber pendanaan dari APBD kabupaten, PNPM dan Kuota Kecamatan 2013 mendatang.

Unit alokasi Kuota Kecamatan Kutowinangun mendapatkan alokasi Rp. 466.812.000.

"Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun sarana pendukung sektor pertanian di empat lokasi yang menghubungkan antar desa. Salah satunya untuk membangun jalan pendukung pertanian di Desa Babatsari-Tanjung sari," jelas dia.

Sebenarnya, lanjut dia untuk mendongkrak sektor pertanian di Kecamatan Kutowinangun membutuhkan dana yang sangat besar, mengingat luas wilayah yang cukup besar.

Namun, program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap menyesuaikan dengan alokasi dana yang ada. "beberapa program juga diplot dari PNPM," imbuh Gunawan.

Sementara untuk Desa Jegli, sengaja akan dibuatkan kincir angin mengingat daerah itu beluma ada sarana irigasi yang memadai.

Lokasi tersebut merupakan daerah sulit air. Kincir tersebut akan dipasang di sungai setempat dan diharapkan mampu mengatasi masalah air di lokasi tersebut.

 

Sumber : Suara Merdeka