PETANI PURING- ADIMULYO NGENES; Sawah Seperti Lautan
KEBUMEN – Curah hujan meskin belum sampai puncaknya, namun cukup menggenangi pemukiman penduduk dan lahan persawahan di Kebumen dan sekitarnya.
Seperti di Kecamatan Puring, khususnya di Desa Madureja dan Desa Sidobunder serta Desa Sidodadi, lahan sawah seperti lautan. Sudah satu minggu ini air beum juga surut. Akibatnya, petani di desa ini benar-benar merugi. “Enyong tuli ngenes tenan”, ucap petani setempat.
Mereka merugi, wajar jika benar-benar ‘ngenes’. Soalnya, sawah sudah ditraktor. Bahkan sebagian sudah ditanami padi. Banjir hampir merata di semua lahan sawah. Bahkan sempat naik hingga menggenangi pekarangan. Sejumlah warga mengatakan, banjir terjadi karena pendangkalan sejumlah sungai, terutama Sungai Klepupayung, Sungai Kathing, dan Sungai Wungu.
"Kalau hujan deras di daerah utara, semua sungai meluap. Kalau sudah banjir, surutnya lama karena sungai tidak mampu membuang ke laut," jelas Tarno (40) warga Dukuh Dadu, Jumat (30/11).
Keluhan serupa juga dialami petani di Kecamatan Adimulyo, banjir di sawah terjadi di Desa Sugihwaras dan Madureja. Selain harus menghadapi banjir, warga Madureja juga harus menerima kenyataan air sumur berasa asin. Padahal desa itu masih cukup jauh dari laut.(Suk/Red) (KRjogja.com)