Musim Hujan, Penggalian Tanah Liat Meningkat

KEBUMEN (KRjogja.com) - Frekuensi penggalian tanah liat  di berbagai tempat di Kebumen, di musim penghujan 2012 justru meningkat dibandingkan musim kemarau. Selain itu, penggalian juga merambah tempat-tempat rawan longsor seperti tebing-tebing bukit dan bibir sungai. Kendati demikian, para penggali tanah itu tak memperhitungkan bahaya longsor di balik eksploitasi lingkungan itu.

" Penggalian yang meningkat di musim penghujan disebabkan kondisi tanah yang basah lebih lunak dan mudah untuk digali dibandingkan tanah yang keras di musim kemarau. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi para penggali, karena tak terlalu menguras tenaga," jelas Rosidin (30), warga Muktisari    Kecamatan/Kabupaten Kebumen, di lokasi penggalian tanah liat Desa Muktisari, Selasa (20/11).

Menurut Rosidin, maraknya penggalian itu disebabkan tingginya tingkat pemesanan tanah liat dari para pemilik tobong genteng dan batu-bata di Kebumen. Kendati musim penghujan, namun para pemilik tobong memilih untuk tidak menurunkan kapasitas produksi tobong mereka. Apalagi tanah yang basah yang lunak justru lebih mudah diolah seperti digiling dengan mesin penggiling tanah dan dicetak menjadi genteng atau batu-bata.

Tentang maraknya penggalian tanah di musim penghujan yang justru merambah berbagai lokasi rawan longsor, menurut Ketua Forum Peduli Lingkungan (FPL) Kebumen, Ir Sunaryo, sangat rentan datangnya longsor. Hal itu disebabkan terjadi pengurangan volume tanah yang menjadikan penurunan kestabilan tanah di lokasi penggalian. Kondisi itu jelas sangat memicu longsornya tanah, terlebih pada saat turun hujan deras. (Dwi)

151381.jpg APBD 1.jpg APBD 2.jpg APBD 3.jpg