PNS Kebumen Pahami Persepsi Batik

KEBUMEN (KRjogja.com) - Kebijakan Pemkab Kebumen menggunakan batik karya perajin Kebumen untuk busana kerja PNS Kebumen di tahun 2012, berdampak positip. Banyak PNS yang akhirnya mendapatkan pencerahan tentang persepsi batik yang sebenarnya.

" Setelah membeli kain yang mereka kira sebagai batik, banyak PNS yang datang kepada kami dan mengeluh bahwa baju batik mereka banyak  kembarannya. Mereka pun malu dan  kecewa, sehingga enggan mengenakannya lagi," ungkap Wahyuni (35), Ketua Kelompok Perajin  Batik 'Mawar' Dukuh Lengkong Desa Jemur Kecamatan Pejagoan Kebumen, di rumahnya, Jum'at  (9/11).

Munculnya problem pasca penerbitan Surat Keputusan Bupati Kebumen perihal keharusan  mengenakan batik Kebumen bagi PNS Kebumen itu, menurut Wahyuni ternyata disebabkan sang PNS belum memiliki persepsi yang benar tentang batik saat membeli batik. Akibatnya, banyak yang asal beli. Bukan batik yang ditulis dengan canting, melainkan kain printing manual atau  printing buatan pabrik yang motifnya mirip batik.

" Printing atau memfotokopi kain batik berbeda dengan cara perajin membuat batik. Dengan printing, seorang pekerja bisa memproduksi puluhan lembar kain dalam sehari, sehingga  konsumen banyak yang 'kembaran'. Padahal kalau ingin motif yang berbeda, bisa memesan kepada perajin yang sudah dilatih," jelas Wahyuni yang bersama sejumlah pembatik Kebumen  sudah berulangkali dilatih peningkatan kapasitas membatik oleh Pemkab Kebumen dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.(Dwi) 

150060.jpg