Waspada! Kebumen Rawan Banjir dan Longsor
KEBUMEN - Dalam musim hujan, masyarakat Kabupaten Kebumen diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor. Apalagi 135 desa di 17 kecamatan termasuk wilayah rawan longsor, dan 191 desa yang tersebar di 23 kecamatan termasuk daerah rawan banjir.
Kewaspadaan bisa dimulai dari hal kecil, seperti mengantisipasi banjir dengan tidak membuang sampah di saluran air. Atau jika terlihat ada retakan tanah, secepatnya ditutup dengan tanah agar air tidak masuk. Karena jika dibiarkan, berpotensi longsor.
"Jika terjadi bencana, hubungi BPBD melalui telepon (0287) 381240 atau ke Posko Bencana di kantor kecamatan terdekat. Kami siaga 24 jam," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Drs Muhyidin, Muhyidin, Rabu (7/11).
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kebumen Ir I Made Wirawan menambahkan, kesiapsiagaan sangat diperlukan karena secara geografis, Kabupaten Kebumen berpotensi dilanda banjir, tanah longsor, tanah bergerak, gempa bumi, angin ribut, dan tsunami. Dengan begitu, akan mengurangi dampak serta risiko bencana yang terjadi.
"Di Kabupaten Kebumen, 111 desa di 16 kecamatan rawan longsor, 108 desa di 15 kecamatan rawan banjir, 30 desa di 8 kecamatan rawan tsunami, dan 70 desa di 16 kecamatan rawan air bersih. Kalau angin ribut, sulit diprediksi. Namun tetap harus diwaspadai. Seperti memangkas pohon yang membahayakan," jelas Made. (Suk) (KRjogja.com)