Pembelajaran Bahasa Jawa Masih Terkendala
KEBUMEN (KRjogja.com) - Pembelajaran mata pelajaran bahasa dan sastra Jawa di Kabupaten Kebumen masih menghadapi berbagai kendala. Salah satunya, kentalnya dialek Jawa Kebumenan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam bertutur dan menulis bahasa Jawa.
"Perbedaan dialek menjadi kesulitan tersendiri dalam pelajaran bahasa Jawa di Kebumen. Karena itu, guru harus benar-benar menguasai bagaimana menulis dan mengucapkan bahasa Jawa," jelas sastrawan Jawa, Turiyo Ragilputra.
"Contoh mudahnya, tertulis 'sapa', seharusnya dibaca 'sopo'. Bukan dibaca 'sapa' seperti dialek bahasa Jawa Kebumenan," lanjut Turiyo yang juga guru SDN 1 Kaibon Ambal Kebumen.
Turiyo mengatakan hal itu sebelum menjadi narasumber Seminar Kompleksitas Pembelajaran Sastra Jawa Geguritan bagi guru bahasa Jawa SMP dan MTs yang berlangsung di MTsN 1 Kebumen, Kamis (1/11). Seminar tersebut diadakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa SMP Kabupaten Kebumen.
Ketua MGMP Bahasa Jawa SMP Kabupaten Kebumen, Eko Wahyudi SPd, menambahkan, pembelajaran mata pelajaran bahasa dan sastra Jawa juga masih menghadapi kendala minimnya alat pembelajaran. Selain itu, masih banyak guru yang tidak berlatarbelakang pendidikan bahasa Jawa.
"Dari 170 guru bahasa Jawa SMP dan MTs di Kabupaten Kebumen, yang berpendidikan bahasa Jawa hanya sekitar 20 persen. Selebihnya, guru bidang studi lain yang diberi tugas mengampu pelajaran bahasa Jawa," ungkapnya. (Suk)