Sekolah Muhammadiyah Didiorong Bangun Kerja Sama Internasional
KEBUMEN - Simposium Nasional : Prof Dr Eng Imam Robandi menyampaikan paparan saat menjadi keynote speaker simposium nasional "Strategi mempercepat pertumbuhan sekolah dan membangun kerjasama internasional" di Benteng Vam der Wijck Gombong, Kebumen.
Gombong - Pada era globalisasi seperti sekarang ini, pertarungan terbuka secara internasional tidak bisa dihindari. Begitu juga kolaborasi secara internasional juga tidak dapat dihindari. Untuk itu sekolah terutama sekolah Muhammadiyah didorong untuk membangun kerjasama antar bangsa.
"Membangun intersional networking harus sudah masuk dalam RABS sekolah Muhammadiyah yang tergolong sudah dapat melakukan,"ujar Guru Besar ITS Prof Dr Eng Imam Robandi saat menjadi keynote speaker dalam simposium nasional" strategi mempercepat pertumbuhan sekolah dan membangun kerjasama internasional" di Benteng Van der Wijck Gombong Kebumen, Rabu(10/10)
Simposium nasional yang diselenggarakan SMP Muhammadiyah 1 Gombong itu diikuti sekitar 500 guru dan kepala sekolah disejumlah daerah di Indonesia. Pembicara lain ialah Prof Daniel M Rosyid dari Surabaya dan Prof Dailamy SP dari Purwokerto.
Dalam acra yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Dikpora) Kebumen Dra Dyah Woro Palupi tersebut sekaligus diluncurkan majalah pendidikan Next G.
Lebih lanjut Robandi menyampaikan jaringan internasional memerlukan persiapan yang matang terutama mindset. Sebagian besar sekolah Muhammadiyah dinilai masih keberatan jika harus mengeluarkan dana untuk peningkatan kualitas mendset sumber daya manusianya.
"Percuma jika gedung terus dibangun, tetapi manusia yang menempati gedung tidak direnovasi. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan maka sekolah itu lambat dalam mengantisipasi perubahan,"ujar profesor asli Desa Donorejo, Kecamatan Sempor, Kebumen tersebut.
Saling Membesarkan
Selain itu, jaringan internasional, imbuh dia, kerja sama antara sekolah Muhammadiyah harus mulai dibangun. Sebab, jika mengandalkan struktural persyarikatan yang vertikal akan memakan waktu dan tidak bisa diharapkan.
"Sekolah-sekolah Muhammadiyah harus bergerak cepat dan berinisiatif secara mandiri untuk membentuk networking antara sekolah agar saling dapat membesarkan,"tandas Wakil Ketua Dikdasmen PP Muhammadiyah yang pernah menjadi guru besar tamu di TOttori University, dan Doshisha University Jepang tersebut.
Kepla SMP Muhammadiyah GOmbong Muhammad Zaini SHI MSI selaku penyelenggara menyampaikan bahwa simposium nasional itu dimaksudkan untuk memacu sekolah-sekolah terutama Muhammadiyah agar lebih maju. Selain sekaligus menciptakan jaringan antara sekolah agar saling berbagi kesuksesan. Simposium nasional yang baru kali pertama diselenggarakan itu, rencananya akan menjadi event tahunan.
"Dengan mengikuti simposium ini para peserta dapat terbuka wawasan sehingga dapat memajukan sekolahnya maing-masing,"tandasnya.(J19-91)
Sumber Suara Merdeka