Suplai Air Kurang, Warga Konsumsi Air Resapan

KEBUMEN - Suplai air yang diberikan Pemda untuk warga dusun Banjaran Wetan, Desa Bojongsari, Kecamatan Alian dinilai belum menyukupi kebutuhan air bersih. Akibatnya, warga terpaksa mengkonsumsi air resapan Sungai Kletak yang letaknya cukup jauh dari rumah warga. Setiap hari warga terpaksa berjalan kaki berkilo-kilometer dari rumah menuju sumber air tersebut.

Padahal, air tersebut sebetulnya bukan berasal dari mata air pegunungan, melainkan sisa air sungai yang mengendap. Karena kesulitan mendapatkan air bersih, wargapun menggali lumpur sungai tersebut sebanyak empat lubang. Dari situlah warga setiap pagi hingga sore hari mengantre untuk mendapatkan air untuk keperluan sehari - hari.

Mereka mengambil air resapan tersebut menggunakan gerigen kemudian dibawa pulang kerumah. Kadus Banjaran Wetan, Desa Bojongsari, Sholehudin mengatakan, setiap tahun saat musim kemarau, warga dusun tersebut selalu mengalami kesulitan air bersih.

Karena itu, Pemda Kebumen setiap tahun juga memberikan suplai air bersih yang biasanya dilakukan setiap hari selasa.

Air tersebut ditampung dibak penampungan sebanyak 6 bak, kemudian didistribusikan kerumah warga. "Lokasinya di RW 6." terang dia,kemarin.

Dia menjelaskan meskipun pemerintah sudah memberikan bantuan air bersih, namun suplai tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja. Sedangkan untuk keperluan mandi dan mencuci masih kurang.

Kades Bojongsari, Kecamatan Alian, H.Muhammad Khasibun Abdul Aziz mengatakan, warga yang mengalami kesulitan air bersih itu paling banyak di RW 6 sebanyak 150 KK. Sejauh ini warga hanya mengandalkan suplai air dari pemerintah dan air resapan sungai saja.

"Pasalnya, beberapa sumur warga yang biasanya digunakan warga sudah mengering,"kata dia.(K42-91)

Sumber Suara Merdeka