130 Peserta Ramaikan Trend Model Batik
KEBUMEN - Sedikitnya 130 peserta mengikuti trend model batik 2017 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Minggu (29/1/2017). Lomba model yang dibuka oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporawosata) Azam Fatoni itu digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-57 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) tahun 2017 tingkat Kabupaten Kebumen.
Ketua Umum GOW Kabupaten Kebumen Ny Dede Siswoyo, mengatakan peserta yang mengikuti trend model batik 2017 bukan hanya dari Kabupaten Kebumen saja. Tetapi justru didominasi dari luar daerah. Mereka berasal dari Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang dan Pekalongan. "Pesertanya dari lintas kabupaten di Jawa Tengah. Ada juga dari Jakarta, Bandung dan Jogja," kata Ny Dede Siswoyo, kepada Kebumen Ekspres disela-sela acara.
Dede Siswoyo menjelaskan, lomba fashion show tersebut dibagi menjadi dua kelas. Yaitu kelas prestasi dan motivasi. Masing-masing kelas dibagi ke dalam tiga kategori, yakni kategori anak-anak 3-10 tahun, remaja usia 11-15 tahun dan kategori dewasa diatas usia 16 tahun.
"Busana yang ditampilkan busana pesta batik glamour dan casual batik trendy," ujarnya.
Lebih jauh, dari peserta itu akan dipilih tujuh model terbaik. Meliputi juara 1, juara 2 dan juara 3. Selanjutnya, harapan 1, harapan 2, harapan 3 dan favorit. Para pemenang tersebut mendapatkan trophy eksklusif Bupati dan Wakil Bupati Kebumen. Sedangkan bagi juara umum mendapat tambahan gratis liburan ke Singapuran dan gratis liburan ke Karimun Jawa bagi runner up.
"Penilain yang dilakukan oleh juri sangat objektif karena jurinya merupakan model profesional dari ibukota dan yang paham betul dengan dunian modelling," tegasnya.
Kepala Dinas Porawisata Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni, mengaku menyambut baik gelaran trend model batik tersebut. Dia berharap acara tersebut dapat digelar rutin setiap tahunnya. Dia beralasan, kegiatan tersebut sangat positif untuk mempromosikan batik dan wisata di Kabupaten Kebumen.
Ke depannya, kata dia, penyelenggaraan trend model batik sebaiknya digelar di tempat terbuka di obyek wisata. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang melihatnya. "Kalau ini jadi agenda rutin kita akan support," tandasnya.(ori)(kebumenekspres.com)