Jelang Natal, Harga Empat Komoditas Naik
KEBUMEN - Menjelang perayaan Natal 2016 dan tahun baru 2017, Pemkab Kebumen memastikan stok sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di kabupaten penghasil biji jenitri ini masih aman.
Hal itu dipaparkan Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kebumen, Wahyu Siswanti, pada Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah (Ekuinda) dalam rangka menghadapi Natal 2016 dan tahun baru 2017 di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Bupati, Rabu (14/12/2016).
Wahyu Siswanti menyatakan, stok beras saat ini mencapai 4.806 ton, cadangan pangan tersebut dikelola oleh Gudang Bulog Kebumen sebanyak 4.709,22 ton. Sedangkan dikelola oleh Kantor Ketahanan Pangan setempat sebanyak 96,78 ton. Selain itu, cadangan pangan yang dikelola masyarakat saat ini mencapai 1.280,96 ton. Cadangan tersebut dikelola oleh 25 lumbung pangan desa, lembaga distribusi pangan masyarakat dan kelompok tani pelaksana kegiatan dana talangan pengadaan pangan.
Gula pasir tersedia stok 530 ton per bulan, sedangkan kebutuhan normal sebanyak 520 ton per bulan. Kebutuhan minyak goreng per bulannya rata-rata 580 ton per bulan, sedang stok yang tersedia mencapai 585 ton. Telur ayam ras, kebutuhan normal sekitar 400 ton, dan saat ini stok yang tersedia 425 ton. Tepung terigu kebutuhan 375 ton, stok yang tersedia mencapai 380 ton. Daging ayam ras kebutuhan 425 ton, stok tersedia 430 ton. Daging sapi kebutuhan 72 ton, stok tersedia 75 ton.
Ia menyebutkan stok yang tersedia hingga posisi Desember diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kebumen. "Kami rasa stok yang tersedia saat ini masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat," ujarnya, saat menyampaikan paparannya.
Meski stok pangan cukup, namun terdapat empat komoditas mengalami kenaikan harga. Yaitu telur, daging ayam, bawang merah dan cabe rawit. Berbeda dengan empat komoditas, terdapat dua komoditas justru mengalami penurunan harga, yakni cabe merah dan cabe keriting. "Komoditas yang lain relatif stabil," kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, Pemkab Kebumen akan melakukan pemantauan harga, ketersediaan dan distribusi kepokmas rutin setiap hari menjelang natal dan tahun baru. Pemantauan itu dilakukan di pasar tradisional, maupun swalayan. Termasuk pengawasan produk makanan dan minuman juga akan ditingkatkan.
Selain itu, Pemkab Kebumen juga memprediksi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) mencukupi. Wahyu Siswanti, memprediksi kebutuhan BBM tujuh hari (H-7) sampai dengan tujuh hari setelah natal (H+7) kebutuhannya mencapai 9.698 kilo liter (KL). Dengan rincian Premium 5.061 KL dari kebutuhan normal rata-rata 4.601 KL per bulan. Solar 2.877 KL dari kebutuhan 2.740 KL per bulan dan Pertamax 1.760 KL dari kebutuhan normal 1.354 KL per bulan.
Sedangkan, alokasi elpiji 3 kg menjelang natal dan tahun baru dinaikan delapan persen dari alokasi normal. Alokasi normal di Kabupaten Kebumen sebanyak 746.694 tabung per bulan, pada Desember ini ditambah 59.736 tabung, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 806.430 tabung. "Ada penambahan alokasi elpiji 3 kg sebesar 8 persen dari alokasi normal bulan Desember," imbuhnya.
Hadir pada rakor tersebut, Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Wakapolres Kompol Umiyati, Sekda Adi Pandoyo, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kapolsek, Danramil se Kabupaten Kebumen, pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Kebumen.
Wakil Bupati Yazid Mahfudz, berharap dengan digelarnya rakor tersebut bagi umat kristiani yang akan merayakan natal. "Maupun masyarakat yang akan merayakan tahun baru dapat menjalankan dan merayakannya dengan aman dan nyaman," tegasnya.
Sementara itu, Polres Kebumen akan menggelar operasi lilin selama sepuluh hari. Yakni akan dimulai 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017.(ori) (kebumenekspres.com)