Nasi Oyek Digemari Warga Kebumen
KEBUMEN - Sebagai daerah penghasil oyek, Kebumen memiliki beberapa jenis kuliner berbahan baku oyek, diantaranya nasi oyek. Selain di pasar-pasar tradisional, makanan ini juga bisa ditemui di beberapa rumah/warung makan di Kebumen.
Sebagai kuliner yang kental bermuatan lokal Kebumen, nasi oyek sangat digemari warga Kebumen. Selain perpaduannya dengan aneka lauk dan sayur ataupun dengan kelapa parut, daya tarik makanan ini juga pada anggapan bahwa mengonsumsi oyek bisa menggantikan konsumsi nasi beras bagi pengidap diabetes.
Nasi oyek adalah nasi yang terbuat dari singkong. Semacam tiwul namun dengan buliran yang lebih kasar. Cara membuatnya, gaplek atau singkong kering direndam sekitar tiga hari. Setiap hari gaplek yang direndam diganti airnya agar tidak bau. Kemudian dijemur lagi hingga kering. Setelah itu ditumbuk menjadi seperti tepung. Kemudian diberi sedikit air dan dipelintir-pelintir sebesar butiran beras, kemudian dijemur hingga kering, ini yang disebut beras oyek. Untuk memasaknya terlebih dulu dicuci bersih, kemudian di kukus.
"Sebagian pelanggan nasi oyek yang ke sini memang sengaja membeli untuk anggota keluarganya yang mengidap diabetes. Selebihnya, membeli sebagai 'klangenan'atau makanan kegemaran," ujar pedagang nasi oyek di areal bongkar muat Pasar Tumenggungan Kebumen, Rohmah, Minggu (20/11/2016).
Nasi oyek Rohmah biasanya ludes dalam tempo singkat, pukul 05.00 sampai 06.30. Selain pembeli perorangan, banyak pedagang sayur keliling yang sengaja 'kulakan' nasi oyek Rohmah untuk dijual lagi.
"Harga per bungkus nasi oyek dicampur beberapa jenis masakan sangat murah hanya Rp 2 ribu. Lauk atau sayur pelengkap bisa pilih sendiri, ada aneka oseng-oseng, dari ikan asin, teri cabai hijau, pare, genjer, tempe dan kacang panjang, juga sayur urap, sambal goreng terong dan telur," beber Rohma.
Selain di pasar tradisional, nasi oyek juga dijual di sejumlah rumah makan, di antaranya di rumah makan tepi jalan raya Dukuh Kali Putih Desa Tunjungseto Kecamatan Kutowinangun Kebumen. Tentu saja, karena terkonsep sebagai sajian bagi pengunjung sebuah rumah makan, cara penyajian dan keragaman masakan pelengkapnya memiliki sejumlah perbedaan dibanding nasi oyek di pasar tradisional.
"Lauk andalan di sini selain ikan wader goreng, rempeyek udang kecil dan sate kerang juga beberapa jenis sayur dan sambal,"ujar Tarmi,karyawan rumah makan yang menjual nasi oyek hangat plus sayur dan lauk Rp 10 ribu/porsi. (Dwi) (KRjogja.com)