Warga Peniron Tuntut Normalisasi Luk Ulo

KEBUMEN - Warga Peniron Kecamatan Pejagoan Kebumen menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk menormalisasi Sungai Luk Ulo dan menertibkan penambangan pasir yang berlokasi dekat pemukiman.

"Sudah beberapa kali warga dan pihak desa bermusyawarah dengan Dinas SDA ESDM (Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral) Kebumen dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta untuk penanganan kawasan sungai di sini. Kami menuntut dinormalisasinya kembali alur Sungai Luk Ulo di desa ini. Alur sungai yang sudah bergeser ke arah barat harus dikembalikan ke alur semula yang jauh dari pemukiman," ujar Sardi (40), warga Dukuh Kelapa
Sawit Desa Peniron, saat bersama sejumlah warga lainnya mengawasi aktifitas penambangan pasir, Minggu (06/10/2013).

Menurut Sardi sebagian warga trauma akibat longsornya tebing sungai yang menghanyutkan rumah mereka, sehingga harus berkali-kali pindah rumah ke lokasi yang aman. "Tetangga saya ini sudah 3 kali rumahnya tergerus longsor dan 3 kali pula memindah rumahnya," tutur Sardi menunjuk salah seorang rumah warga.

Menurut Rusman (50), warga lainnya, sejak akhir 1980 problem kerusakan alur sungai itu tak kunjung selesai. Selain tebing sungai sering longsor, arah aliran air sungai bergeser mendekati pemukiman dan puluhan keluarga harus bedhol kampung bertransmigrasi ke Lampung akibat rusak dan hanyutnya rumah mereka. Selain itu ratusan meter badan jalan kabupaten penghubung Peniron dengan beberapa desa di Kecamatan Pejagoan dan Karanggayam, hilang tergerus arus sungai. (Dwi)(KRjogja.com)