Ibu-ibu PKK Ikuti Pendidikan Politik
KEBUMEN - Sebanyak 100 peserta mengikuti Pendidikan Politik Perempuan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kebumen itu, bertempat di Gedung PKK Kebumen, Kamis (15/9/2016).
Peserta yang mengikuti Pendidikan terdiri dari ketua Tim Penggerak PKK, PNS, perwakilan partai politik dan organisasi wanita. Pada acara yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan Sekda Kebumen Mahfud Fauzi tersebut, mengundang tiga narasumber yakni, Dra Puji Astuti MSi dari Fisip UNDIP Semarang, Teguh Purnomo SH MHum MKn dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dan Drs H Cholidy Ibhar MA yang tidak lain adalah Dekan Fakultas Tarbiyah IANU Kebumen. Mereka dipandu moderator Mustofa DP MPd.
Cholidy Ibhar menyampaikan meteri Stigma Politisi Lompat Pagar. Puji Astuti menyampaikan meteri Dilema Perempuan Dalam Panggung Politik dan Teguh Purnomo menyampaikan meteri tentang Perempuan di Ranah Politik Ancaman atau Peluang.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kesbangpol Nurtaqwa Setyabudi SH melalui Plt Kesbangpol , Endah Wahyu SSos mengatakan, tujuan pendidikan tersebut yakni untuk mendorong perempuan mengenal dunia politik. Harapannya keterwakilan kaum perempuan dalam Parlemen mencapai 30 persen. “Hal itu seperti yang sudah diamanahkan oleh undang-undang,” tuturnya.
Adapun yang menjadi maksud dari kegiatan yang mengangkat tema “Perempuan Dalam Penggung Politik Antara Keunggulan dan Problema” adalah untuk mengenalkan dunia politik dan terbukanya pemahaman tentang politik bagi perempuan di Kabupaten Kebumen. “Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali, yakni saat ini dan tanggal 22 September mendatang. Setiap acara diikuti oleh 100 perserta,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Sekda Kebumen Mahfud Fauzi menyampaikan, terdapat tiga hal yang harus diberlakukan sama baik untuk laki-laki maupun perempuan yakni hak, akses dan hukum. Sejak adanya undang-undang yang mengharuskan keterlibatan perempuan, kini jumlah kaum hawa di perlemen mengalami peningkatakan. “Mulai dari 11 persen menjadi 18 persen,” terangnya.
Menurut bupati, peran perempuan sangat penting dalam perjuangan membangun bangsa. Perempuan berperan besar dalam membentuk karakter anak. Namun karena beberapa faktor seperti adat istiadat dan kultur serta budaya terkadang membuat perempuan mendapat perlakuan diskriminasi. “Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia lahir dari rahim perempuan. Dari seorang ibu manusia mulai mengetahui kebudayaan, kebangsaan. Semua itu akan diturunkan kepada anaknya,” ucapnya. (mam)(kebumenekspres.com)