Proses Pelayanan Cukup Tujuh Menit ; DPPKAD Luncurkan Sipatma

KEBUMEN – Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kebumen meluncurkan sistem cepat dan prima (Sipatma) pelayanan surat perintah pencairan dana (SP2D) 21 menit online, Rabu (20/7).

Namun saat dipraktikkan secara langsung oleh Wakil Bupati Yazid Mahfudz yang meluncurkan pelayanan tersebut, ternyata prosesnya jauh lebih cepat, yakni hanya 7 menit saja.

Sesuai ketentuan, pelayanan SP2D harus sudah selesai dua hari. Keberhasilan tersebut disambut riuh oleh hadirin yang menyaksikan jalannya praktik langsung pelayanan SP2D secara online, di ruang DPPKAD, kemarin.

Tampak Staf Ahli Bupati Siti Kharisah, Asisten I Sekda Mahmud Fauzi, Asisten III Sekda Dyah Woro Palupi, Kepala DPPKAD Supangat, Kepala Dinas Penanaman Modan dan Perizinan Terpadu (PMPT) Aden Andri Susilo, Kepala Satpol PP RAI Ageng Sulistyo Handoko, Kabag Humas Drajat Tri Wibowo, dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen Puji Rahayu.

Wakil Bupati yazid Mahfudz mengemukakan, pelayanan tersebut baru ada di Semarang dan Kebumen yang menerapkannya. Ia yang mewakili Bupati Yahya Fuad pun berharap agar transfer SP2D 21 menit online itu dapat mendorong optimalisasi penyerapan dan peningkatan disiplin anggaran.

Inovasi Kelima

“Selain itu, dapat diakses di website dppkad.kebumenkab. go.id, sehingga pencairan dananya dapat dilihat secara online dan tidak perlu antre,” imbuh Yazid.

Ia pun mengingatkan suksesnya Sipatma tersebut tergantung pada validnya surat pertanggungjawaban (SPJ). Untuk itu perlu dicermati dan dipahami dengan baik catatan-catatan pembinaan yang ada sebagai pedoman SPJ berikutnya.

Kepala DPPKAD Kabupaten Kebumen Supangat mengemukakan, pelayanan Sipatma ini merupakan terobosan atau inovasi kali kelima dalam rangka memaksimalkan pelayanan publik.

Inovasi pertama, yakni servis poin untuk pensiunan PNS yang bekerja sama dengan PT Taspen. Selanjutnya e-lokal teks untuk pelayanan pajak restoran dan galian golongan C, di mana pada 2015 terealisasi 150 persen untuk penyerapan pajak restoran dari target Rp 2,9 miliar dan melebihi 100 persen untuk galian golongan C yang ditarget Rp 2,3 miliar.

Kemudian pelayanan Sipesat terkait aplikasi pajak bumi dan bangunan (PBB), keempat penjualan lelang cepat barang milik daerah yang saat ini tengah didiskusikan dengan Kantor Lelang Negara dan kelima Sipatma. “Optimalisasi pelayanan publik terkait penerbitan SP2D ini harus sudah selesai dua hari, tapi kami bisa lebih cepat,” jelas Supangat yang menunjukkan saat dipraktikkan usai peluncuran kemarin ternyata hanya 7 menit saja. (K5,J19-49)

sumber : suaramerdeka.com