Kunjungi Lokasi Longsor, Gubernur Ingatkan Pentingnya Pelatihan Resiko Bencana
KEBUMEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (23/6/2016) meninjau upaya pencarian terhadap korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor. Dalam kunjungannya di Kebumen, Ganjar mengingatkan pentingnya pelatihan warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Turut mendampingi Ganjar, Bupati HM Yahya Fuad, Sekda Adi Pandoyo, Dandim 0709 Kebumen letkol (Czi) Priyo Sambodo. Turut mendampingi kepala BPBD Kebumen, Eko Widiyanto dan sejumlah pejabat lain.
Selain memastikan kondisi logistik aman, Ganjar juga memberi penghiburan kepada warga korban longsor. Di kesempatan itu Ganjar mengapresiasi upaya pencarian korban longsor yang dilakukan oleh Pemkab Kebumen. Di tengah beratnya medan, penggunaan air sebagai upaya membantu memudahkan pencarian dan keputusan meledakkan batu dengan bahan peledak disebutnya sangat efektif.
Ganjar lantas meminta para korban terdampak longsor tak perlu khawatir akan kebutuhan logistik selama masa tanggap darurat bencana ini. Menurutnya, logistik dipastikan cukup dan berlebih. Ganjar juga memastikan pencarian dan evakuasi terhadap para korban bencana akan dilakukan semaksimal mungkin.
Mengenai relokasi bagi para korban longsor, Ganjar menyatakan tetap akan dilakukan. Namun, dia mengingatkan, tak mungkin evakuasi dilakukan secara menyeluruh. Apalagi, fakta bahwa tak semua warga mau direlokasi meski mereka berada di daerah rawan bencana. "Bagi yang mau direlokasi akan kita carikan tempatnya. Sementara yang tidak, kita beri pengarahan bahwa mereka berada dalam zona bahaya," ujar dia.
Terpenting, lanjut dia, masyarakat akan mendapat pelatihan resiko bencana. Sehingga, saat terjadi bencana masyarakat harus tahu apa yang harus mereka lakukan. "Masyarakat harus diberi pelatihan resiko bencana. Pembentukan desa kembar atau sistervillage menjadi penting sehingga saat terjadi bencana mereka tahu harus kemana, menggunakan angkutan apa atau menuju rumah siapa mereka butuh pelatihan itu," ujarnya yang pada hari yang sama juga berkunjung ke sejumlah kabupaten kota di Jaawa Tengah yang terjadi bencana.
Seperti diberitakan, sebanyak enam orang warga RT 04 RW 03 Desa Sampang Kecamatan Sempor dinyatakan hilang setelah longsor tebing menimpa rumah mereka pada Sabtu akhir pekan lalu. Dari keenam orang tersebut, lima diantaranya sudah ditemukan. Mereka masing-masing, Poniyem (48), Satimun (45) dan istrinya Sarinem (30). Berikutnya, San Rustin dan Marsiyem (68). Adapun Sutinem (30) yang tengah hamil masih dalam pencarian.San Rustin dan Marsiyem (68) dan Sutinem (30) sendiri merupakan satu keluarga. Sementara, Satimun dan Sarinem adalah anak dan menantu San Rustin.(cah) (kebumenekspres.com)