Pemetaan Kawasan Longsor Mendesak ; Sosialisasi Perlu Ditingkatkan
KEBUMEN- Pemkab Kebumen diminta segera memetakan kawasan rawan longsor guna meminimalisasi terjadinya korban jiwa.
Permintaan itu disampaikan Peneliti geologi pada Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung Kebumen Chusni Ansori menanggapi longsor di perbukitan Dukuh Semampir RT 04 RW 03, Desa Sampang, Kecamatan Sempor yang mengakibatkan tiga rumah terkubur bukit dan enam warga tewas tertimbun. “Tidak ada cara lain, pemkab dan BPBD serta PMI harus bekerja sama melakukan pemetaan dan mitigasi bencana serta memberi sosialisasi terus menerus kepada warga yang tinggal di kawasan rawan longsor,” tandas dia, Minggu kemarin.
Chusni mengakui, kawasan perbukitan Dukuh Semampir, Desa Sampang Sempor, serta Susukan Banjarnegara dan Loano Purworejo yang samasama longsor, termasuk rangkaian perbukitaan pegunungan Serayu Selatan. Formasi batuan di kawasan tersebut berupa batuan keras. Bila lapuk menjadi tanah merah yang rawan longsor.
Dikatakan, khusus perbukitan Dukuh Semampir, Desa Sampang Sempor yang berbatasan dengan Kecamatan Rowokele dan Kabupaten Banyumas memang memiliki formasi batuan tanah lempung, termasuk formasi Karangsambung serta memiliki kerentanan tinggi. Untuk meminimalisasi korban jiwa, sebaiknya pemkab segera melakukan pemetaan hingga wilayah kecamatan dan menyebarluaskan pengetahuan bencana kepada warga setempat.
Perilaku Masyarakat
Menurut Chusni, memang perilaku masyarakat di daerah rentan longsor susah diubah. Namun pemkab dan instansi terkait, seperti BPBD maupun PMI semestinya terus menerus bersama agen atau sukarelawan setempat mengingatkan bahaya dan risiko tinggal di zona rawan bencana.
Selain itu dilakukan peningkatkan kapasitas warga di daerah rawan tersebut agar tangguh bencana. Padahal menilik gejala pergerakan tanah, lanjut dia, meski sedikit selalu ada tanda-tanda yang bisa dikenali dari ciri-ciri awalnya.
Misalnya, bila beberapa hari sebelumnya turun hujan lebat, kemudian cuaca terang disusul hujan deras lagi bisa memicu gerakan tanah maupun longsor. Sementara itu petugas BPBD, Tim SAR, anggota TNI dan Polri serta sukarelawan PMI Kebumen terus bahu membahu melakukan evakuasi korban longsor yang menimpa tiga keluarga di Dukuh Semampir, Desa Sampang.
Evakuasi terkendala lokasi bencana yang dari jalan provinsi masuk sejauh 4 km berupa cadas dan jalan cor desa, sehingga licin dan menyulitkan alat berat masuk lokasi dusun di bawah perbukitan hutan pinus tersebut.
BPBD dan PMI juga telah mendirikan dapur umum guna menopang upaya evakuasi. Saat berita ditulis, evakuasi masih terus dilakukan warga dibantu anggota TNI dan Polri serta sukarelawan PMI dan BPBD. Sekretaris PMI Kebumen Kinanto mengakui menerjunkan sukarelawan dan tenaga dapur umum selama pencarian korban longsor di Dukuh Semampir, Desa Sampang.(B3-32)
sumber : suaramerdeka.com