14 Desa Terdampak Bencana ; 26 Rumah Rusak

KEBUMEN – Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad menetapkan tanggap darurat bencana menyusul bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kebumen, Sabtu (18/6) malam. Tanggap darurat selama 15 hari ke depan mulai Senin (20/6), sebagai upaya penanggulangan bencana di wilayah itu.

Setelah meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor dan bencana banjir di Desa Kretek dan Bumiagung Kecamatan Rowokele, malam harinya Bupati langsung mengumpulkan seluruh jajarannya dengan menggelar rapat koordinasi penanganan bencana.

Acara berlangsung hingga pukul 23.00 di Ruang Jatijajar, Kompleks Pendapa Rumah Dinas Bupati. Kepada seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah, Bupati meminta agar memaksimalkan kewenangan yang dimiliki untuk penanganan bencana secepatcepatnya. Termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban bencana dengan secepat-cepatnya.

”Saat seperti inilah kehadiran negara sangat dibutuhkan untuk memberikan apa yang menjadi hak-hak rakyat,” ujar Mohammad Yahya Fuad. Rapat koordinasi diikuti Wakil Bupati KH Yazid Mahfudz, Sekretaris Daerah Adi Pandoyo, BNPB dan anggota Forkominda serta camat dan kepala desa yang terdampak bencana.

Selain untuk menginventarisasi sejumlah kerusakan dari tiap desa, juga untuk melakukan langkah penanganan yang segera dilakukan. Bupati menambahkan, bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam penanganan bencana. Misalnya untuk membersihkan jalan yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat tanpa menunggu pemerintah.

Semua SKPD terkait hingga Senin (20/6) melakukan verifikasi kerusakan ke lokasi bencana. Sejumlah bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, perlengkapan mandi serta perlengkapan dapur pun terus disalurkan kepada korban bencana.

Untuk mempermudah koordinasi penanganan, dibentuk posko bencana di desa dan kecamatan korban bencana. Sedangkan posko tingkat kabupaten berada di BPBD Kebumen.

Sekda Kebumen Adi Pandoyo mengatakan, dengan ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana, semua yang dilaksanakan selama 15 hari ini bersifat darurat. Misalnya, untuk perbaikan jembatan bersifat darurat bukan permanen. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan agar masyarakat bisa normal kembali.

”Rakor ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang diambil Pemkab Kebumen,” ujar Adi Pandoyo. Data BPBD Kebumen hingga pukul 16.00, bencana banjir, angin dan tanah longsor menerpa 14 desa, yakni Desa Bumiagung, Desa Jatiroto, Desa Wagirpandan, Desa Kretek, Desa Jatiluhur, Desa Redisari, Jatiroto dan Desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele.

Kemudian Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Desa Jintung, Desa Kalipoh, Desa Kalibangkang Kecamatan Ayah serta Desa Purbowangi Kecamatan Buayan.Adapun, dari hasil inventarisasi kerusakan sebanyak 26 rumah rusak.

Terdiri atas satu rumah rusak total, 14 rusak berat, lima rumah rusak sedang, serta enam rumah rusak ringan. Dengan jumlah korban tujuh orang meninggal dunia. Sebanyak enam orang meninggal akibat tertimbun tanah longsor dan satu orang meninggal akibat terbawa banjir. (J19-49)

 

sumber : suaramerdeka.com