Reyhan, Siswa dari "Sekolah Pinggiran" Juara OSN Tingkat Nasional

KEBUMEN - Kendati berkategori "sekolah pinggiran", bukan berarti tak bisa berprestasi. Seperti SDIT Logaritma Karanganyar ini yang berhasil mengharumkan nama Kebumen di ajang  Olimpiade Sains Nasional (OSN).  Reyhan Adhiguna Pamungkas, salah satu siswa SDIT Logaritma Karanganyar menggondol medali emas OSN tingkat nasional.

Bukan hanya itu saja, anak dari pasangan Aiptu Pujo Mainarko anggota Polsek Karanganyar dan Suryana Tutup Hastuti itu, juga mendapatkan piala penguasaan teori (The Best in Theory). "Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi SDIT Logaritma Karangayar. Karena meski dengan segala kelemahan dan keterbatasan yang ada, kami dapat turut andil dalam untuk mengharumkan nama Kebumen di kancah nasional,” tutur Kepala SDIT Logaritma Karangayar Ustadzah Sukarmi kepada Ekspres, Jumat (27/5/2016).

Dijelaskannya, Reyhan Adhiguna Pamungkas siswa kelas V SDIT Logaritma Karangnyar terpilih mewakili Jawa Tengah dalam ajang OSN tingkat nasional. Keberhasilan Reyhan dalam meraih juara Nasional, telah membuktikan bahwa prestasi tidaklah harus didapat oleh sekolah favorit saja. Sebab SDIT Logaritma bukanlah sekolah elit.

Walau bisa dikatakan sebagai sekolah unggulan akan tetapi, SDIT Logaritma tetap merupakan sekolah rakyat (Islam) biasa, yang siswa-siswinya dengan kemampuan amat beragam. Baik dari segi  akademik maupun ekonomi. “Ini tidak seperti sekolah unggulan lainnya, yang masuknya saja sudah harus melalui test tertentu, baik  dari sisi akademik maupun sumbangan,” paparnya.

Menurutnya, keberhasilan Reyhan merupakan hal yang sangat ini penting dan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak, baik itu orang tua maupun pegiat pendidikan. Sebab meskipun anak yang berasal dari kampung toh dia bisa meraih kejuaraan bergengsi dalam dunia intelektual. Bahkan, yang makin membuat bangga, Reyhan selalu mengejarkan Shalat Dhuha saat mengikuti OSN di tingkat nasional. “Mestinya ini juga menjadi perhatian bagi semua pihak, terutama segenap pejabat pemerintah untuk membangkitkan intelektual-intelektual dari daerah, yang benar-benar lahir dari kalangan rakyat,” katanya.

Dijelaskannya, sebenarnya potensi intelektual dikalangan jelata sangat baik. Sayangnya, selama ini anak-anak yang cerdas kerap terhambat oleh beratnya problem ekonimi kehidupan. Akhirnya dengan terpaksa mereka, memilih untuk menjadi buruh demi mencukupi kebutuhan diri. Kemampuan mereka yang diatas rata-rata itu, akhirnya tidak bisa berkembang dengan baik.

Dikatakan Sukarmi, prestasi yang didapat Reyhan juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak diantraanya, pembina OSN tingkat Kabupaten Hasto Puji Raharjo dan pembina dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu terdapat pula dukungan dari Drs Sutarno dari UPT Dikpora Kecamatan Karanganyar, Kepala Dikpora Kabupaten Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH serta Drs Nurhadi Amiyanto M Ed dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. “Sebab tanpa dukungan dari beliau, maka Reyhan tak akan pernah sampai pada kejuaraan bergensi tersebut,” ucapnya. (mam) (kebumenekspres.com)