Pemkab Kebumen Canangkan One Day No Rice
KEBUMEN - Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras serta meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat agar lebih beragam, Kantor Ketahanan Pangan Kebumen menggelar sosialisasi pangan lokal, Selasa (24/5/2016).
Acara sosialisasi kemudian dilanjukan dengan pengukuhan Gerakan Pangan Lokal Sehari Tanpa Nasi, One Day No Rice (ODNR) yang akan dilaksanakan setiap hari Jumat di Kabupaten Kebumen. Pencanangan gerakan ONDR dilakukan oleh Bupati Kebumen, HM Yahya Fuad.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Ir Gunadi menjelaskan, kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Sembang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal sangat penting.
Selain itu dengan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang beragam, dapat untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras. “Gerakan ODNR ini dilaksanakan untuk kerangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal,” katanya.
Untuk itu lanjutnya, partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan dan bergizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan model kawasan rumah pangan lestari (KRPL) harus ditingkatkan. “Kali ini kita juga memperkenalkan keberanekaragaman pangan non beras kepada anak-anak SD,” paparnya.
Program ODNR yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kebumen juga mendapat sambutan hangat dari Bupati Kebumen. Dalam sambutannya Ir H Mohammad Yahya Fuad SE mengatakan, pencanangan ODNR merupakan hal yang sangat penting dalam upaya peningkatan percepatan penganekaragaman pangan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Kenapa kita perlu mengurangi beras, karena saat ini konsumsi beras Indonesia sangat tinggi yaitu sekitar 139,15 kiligram perkapita pertahun. Padahal dari yang dianjurkan untuk hidup sehat, aktif dan produktif hanya membutuhkan 70-80 kilogram perkapita pertahun,” paparnya.
Bupati Fuad juga mengemukakan, ketergantungan yang tinggi terhadap beras juga sebagai makanan utama juga dapat menghawatirkan. Sebab bila pasokan beras berkurang maka secara otomatis harganya akan semakin meningkat. “Bila masyarakat kalangan ekonomi lemah sudah tidak dapat membeli beras, maka ini sangat mungkin mengganggu stabilitas nasional Indonesia,” ucapnya. (mam)(kebumenekspres.com)