Pedagang Keluhkan Penurun Omzet di Stadion ; Sepi Pembeli
KEBUMEN - Para pedagang Pasar Tumenggungan yang menghuni kios pasar darurat di dalam Stadion Chandradimuka makin menjerit. Mereka mengeluh sepi karena ditinggal pembeli yang lebih suka berbelanja di luar stadion.
Bahkan omzet mereka dalam beberapa bulan ini turun drastis. Seperti diungkapkan Rasinah (46), pedagang sayur dan buah di pojok stadion yang sehari paling hanya mendapatkan RP 300 ribu. Bahkan untuk mendapatkan Rp 200 ribu kini susah karena pembeli semakin sepi.
Menurut penuturan wanita asal Karangsari Kebumen itu, dulu saat prepegan atau menjelang Lebaran dia sehari bisa meraup pendapatan Rp 5 juta sampai Rp 6 juta tiap hari pasaran. Pada Lebaran kemarin dia hanya bisa mendapatkan Rp 2 juta tiap hari pasaran. "Tidak ada separo. Ibaratnya kami ini merugi," ujar Rasinah Minggu kemarin.
Di sisi lain, semakin banyak kios dan los di pasar darurat ditinggalkan pedagang. Seperti di sebelah pojok utara dan timur stadion, makin banyak kios dan lapak kosong. Pedagang memilih berjualan di luar stadion, seperti di sepanjang Jalan Arungbinang selatan stadion dan di depan stadion.
Tidak Kondusif
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tumenggungan Kebumen (PPPTK) Yuswanto menyatakan, sebenarnya kekhawatiran tersebut telah disampaikan sejak sebelum renovasi Pasar Tumenggungan dimulai. Bahkan kondisi dalam pasar darurat kurang kondusif. "Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke pengelola pasar dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kebumen,'' kata dia.
Namun Yuswanto menyayangkan, selama ini respons pihak pemerintah kurang tanggap. Dia dan para pedagang juga mengharapkan drainase di dalam pasar darurat segera dibenahi. "Kami khawatir saat musim hujan tiba dalam pasar makin becek dan di beberapa lokasi tergenang karena drainasenya tidak ada," tukas Yuswanto yang juga pedagang kelontong.
Menurut dia, perlu pula diatasi agar sampah dari dalam pasar supaya setiap hari diambil sehingga tidak menumpuk. Di sisi lain, aliran listrik ke sejumlah kios beberapa waktu lalu sering padam. "Padahal listrik sangat diperlukan bagi para pedagang pasar pagi karena keramaian dan aktivitas dimulai sejak pukul 04.30,'' kata dia.
Secara terpisah Kepala UPTD Pasar Tumenggungan Muhlisin S.Sos mengakui, sebagian kios dan los masih kurang pembeli karena di pasar penampungan tidak senormal seperti di dalam pasar. Namun di beberapa lokasi sudah ramai. "Mengenai masalah drainase, akan segera dibenahi dan diupayakan tidak terjadi genangan atau becek saat musim hujan,'' ungkapnya.(B3-91,88)
(/)
sumber : suaramerdeka.com
Sambutan Bupati - Upacara Senin 21 Maret 2016.pdf Sambutan Bupati-Upacara Senin 28 Maret 2016.pdf