Gerakan Antimerokok Dicanangkan

KEBUMEN- Bupati Kebumen M Yahya Fuad bersama Wakil Bupati Yazid Mahfudz mencanangkan gerakan antimerokok dengan dua sasaran sekaligus. Yakni untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi angka kemiskinan. Hal itu diungkapkan saat coffee morning kali pertama dengan wartawan di Gedung F, Jumat pagi kemarin. Acara dihadiri Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres AKBP Alpen, Dandim 0709 Letkol CZi Priyo Sambodo dan Sekda Adi Pandoyo. Bupati menyatakan, dari data dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang diperoleh Kebumen, setiap tahun sekitar Rp 4,5 miliar, sehingga rokok yang beredar di daerah itu nilainya tentu melebihi angka tersebut. Bahkan dengan asumsi satu orang menghabiskan satu bungkus rokok seharga Rp 10.000, bila itu bisa dihilangkan atau ditekan akan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan.

Di sisi lain, gerakan antimerokok juga efektif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjaga lingkungan. Dia meminta di semua ruangan di pemkab harus bebas rokok. Bahkan ruangan khusus merokok di kompleks pemkab dan DPRD harus difungsikan. “Jadi nanti kalau misalnya pak Ketua Dewan merokok, ya sebaiknya di ruangan khusus merokok,” tandas Fuad sembari menoleh ke Ketua DPRD. Perda CSR Pada kesempatan itu, Bupati juga berencana menerbitkan Perda Corporate Social Responsibility (CSR) yang akan mengatur bagi pengusaha jasa konstruksi pemenang lelang proyek pemkab agar menyisihkan keuntungan untuk membantu rakyat miskin. Mekanismenya tidak akan dikoordinasi pemkab, namun diserahkan kepada para pengusaha sendiri, sehingga setiap tahun bisa menyisihkan keuntungan untuk pengentasan kemiskinan. Bupati memberi contoh, pada tahun pertama, pengusaha bisa membantu bedah rumah warga miskin. Tahun kedua, membantu warga miskin yang belum menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga bisa berobat gratis. “Perda CSR ini nanti harus bisa menekan kepada para pengusaha agar benar-benar berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, karena tidak ada lagi upeti proyek atau fee setoran, tetapi dialihkan untuk membantu rakyat miskin,” tandas dia. Sedangkan Wakil Bupati Yazid Mahfudz mengapresiasi kegiatan tatap muka dengan wartawan. Dia menilai media memiliki andil mengomunikasikan kegiatan di pemkab. Bahkan untuk sosialiasi berbagai program pembangunan butuh peran serta media. (B3-32)

sumber : suaramerdeka.com