DKD Kebumen Buka Kelas Gamelan Tradisional
KEBUMEN - Minat generasi muda Kebumen terhadap seni karawitan dinilai sudah mulai memprihatinkan. Pasalnya, saat ini sangat jarang anak-anak muda yang mau belajar kesenian tradisional tersebut. Tak heran para pengrawit di kabupaten yang memiliki slogan Beriman ini didominasi oleh kalangan orang tua.
Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen, sebagai lembaga yang bertugas melakukan pembinaan terhadap kesenian pun tak tinggal diam. Saat ini, DKD rutin menggelar latihan menabuh gamelan seminggu dua kali. Yaitu setiap Selasa malam dan Jumat malam. Latihan bersama ini telah berjalan memasuki bulan keenam.
Ketua Umum DKD Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo, mengatakan untuk kebutuhan berlatih pihaknya memanfaatkan gamelan milik Pemkab Kebumen yang sehari-hari berada di pendopo rumah dinas Bupati. Pengampu pelatihan terdiri dari dua orang, yakni Bambang Budiono, dalang wayang kulit dari Jatijajar dan Sutardjo, praktisi gamelan dari Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen.
"Pesertanya saat ini sudah sampai belasan," kata Pekik Sat Siswonirmolo, kepada Kebumen Ekspres disela-sela latihan, kemarin.
Ia menjelaskan, pelatihan kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan generasi seniman-seniman baru di Kebumen yang hampir ditinggalkan anak-anak muda. Selain itu, pelatihan tersebut tidak dipungut biaya apapun. "Peserta tinggal datang dan bergabung untuk latihan," ujarnya.
Selain itu, meski DKD tidak mendapatkan kucuran dana dari APBD Kabupaten Kebumen sejak 2015, namun semangat dewan kesenian tidak patah semangat untuk melakukan pembinaan dan pengembangan seni dan kebudayaan. Seperti acara Pawartos Kebumen (berita seputar Kebumen berbahasa Jawa), Selamat Siang Kebumen (SSK) berbahasa jawa, dan acara Ngadurasa, yang semuanya bekerjasama dengan Ratih TV Kebumen.
Tak hanya itu, DKD juga mengirimkan kontingen dalang bocah ke Festival Dalang Bocah ke Banjarnegara dan berhasil menjadi juara 1, 2 dan harapan 3 tingkat Jawa Tengah dan DIY.(ori)(kebumenekspres.com)