Secata Gombong Gelar Pengajian Akbar
GOMBONG – Secata Rindam IV/Diponegoro Gombong, Kebumen menggelar pengajian akbar di Masjid Raudlatul Muslimin, baru-baru ini.
Kegiatan yang dihadiri sekitar tujuh ribu orang itu, menampilkan Ustadzah Mumpuni Handayekti, pemenang Aksi Indosiar 2014. Suasana berlangsung semarak dengan hiburan Grup Hadroh Hababun dari Desa Banjarsari Gombong. Hadir Sekda Kebumen Adi Pandoyo dan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen, Cipto Waluyo.
Mumpuni memukau hadirin dengan tausiyahnya di masjid yang dibangun dengan swadaya masyarakat mencapai Rp 1,5 miliar itu. Ustadzah asal Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Cilacap itu menyampaikan istilah peringatan Hijriyah di masyarakat Jawa yang terdapat Suranan, Sedekah Bumi dan Sedekah Laut.
Peringatan itu pun kerap disertai dengan memotong kerbau yang oleh sebagian orang dianggap minir. “Padahal tradisi menyembelih kerbau itu ada filosofinya, di mana kerbau sebagai lambang kebodohan.
Oleh karena itu, kepala kerbau yang dikubur atau dilarung ke laut itu ada maksudnya yaitu membuang sifat bodoh supaya kita jadi cerdas,” kata Mumpuni. Untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat pun tidak cukup hanya bekerja saja atau berdoa saja.
Tetapi harus seimbang antara berusaha dan berdoa. Ia lantas melogikakan pohon yang kecil mestinya buahnya kecil. Tetapi faktanya terdapat pohon yang kecil namun berbuah besar dan pohon yang besar ada yang berbuah kecil.
Kebahagiaan Kekal
Untuk pohon kecil berbuah besar, Mumpuni menyebut semangka, waluh dan labuh. “Jadi manusia itu jangan menyangka-nyangka, mengeluh, tetapi labuha (mulailah— Red) dengan ridla Allah,” tutur Mumpuni sembari mengatakan anak orang kecil pun bisa menjadi orang besar atas ridla Allah Swt.
Komandan Secata Gombong Rindam IV/Diponegoro, Letkol Inf Piter Dwi Ardiyanto mengemukakan, pengajian akbar ini memperingati Tahun Baru Hijriyah dan HUT Ke-70 TNI . Dikatakannya, waktu yang terus berjalan ini ibarat pedang. (K5-52)
sumber : suaramerdeka.com