MELAWAT KE PANTAI INDAH DI KEBUMEN, TAPI SAYANG AKSES JALANNYA MERISAUKAN

KEBUMEN – Jalur Selatan Jawa Tengah memiliki potensi wisata terutama pantai yang belum banyak terjamah. Sejumlah pantai indah khususnya di Kabupaten Kebumen banyak tersembunyi tanpa adanya kemudahan akses menuju lokasi wisata itu.

Pantai yang sudah cukup dikenal di Kebumen adalah pantai Ayah, pantai Karangbolong, dan pantai Menganti, namun sebenarnya ada pantai lainnya yang tidak kalah indah yaitu antara lain pantai Pecaron serta pantai Pasir dan deretan pantai di pesisir Selatan yang membentang dari kabupaten Kebumen hingga Purworejo.

Kepala Desa Karangdhuwur, Kebumen, Basyir mengatakan potensi wisata pantai di Kabupaten Kebumen cukup besar karena tercatat pemasukan Rp 2 miliar sampai tahun 2015 dengan kerjasama Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH) dan Perhutani. Ia berharap ada akses mudah termasuk yang melewati lahan Perhutani.

“Kita punya pantai yang tidak kalah dengan Hawai, salah satunya pantai Menganti. Oleh sebab itu kami usulkan kepada provinsi untuk membangun, salah satunya infrastrukturnya. Harus lewat lahan Perhutani,” kata Basyir kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat acara Ngopi Bareng Gubernur Ganjar di pantai Pecaron.

Menanggapi hal itu Gubernur Ganjar langsung menyetujui untuk membantu berkembangnya wisata di sana. Ia meminta warga di sekitar lokasi pantai untuk merembug termasuk membahas infrastruktur yang diperlukan.

“Ini pantainya panjang bagus sekali, maka banyak yang bertanya tentang infrastruktur pendukung, itulah kenapa jalur lingkar selatan (JLSS) menjadi penting,” terang Ganjar.

Setidaknya ada tiga jalur strategis yang dibangun tahun 2016, antara lain perluasan Jalur Deandles, pekerjaan jalur Wangon (Kebumen) hingga Yogyakarta dan JLSS. Pemangunan jalan tersebut tentu saja mendukung pariwisata di pantai selatan meskipun tidak memberikan akses langsung.

“Jalur lingkar selatan-selatan menjadi penting, tapi ini tidak cukup untuk bisa memberikan akses langsung kepada pantai. Maka jalur utama kalau tahun depan bisa tuntas, kita harapkan ada jalur kecil yang bs masuk, maka saya sampaiakan di forum ini, anggaran desa yang dimiliki atau dari negara yang masuk kalau bisa untuk infrastruktur dulu,” pungkasnya.

Meski demikian menurut Ganjar untuk memaksimalkan potensi wisata pantai di sana, perlu partisipasi masyarakat untuk pendukungnya misalkan terkait kebersihan, keindahan, dan kuliner. Perlu juga menggandeng pakar Pariwisata untuk menilai potensinya sehingga kalau diperlukan bisa menarik investor.

“Saya minta tidak cukup melihat, semua harus merasakan keindahan suasananya. Maka mesti indah, harus bersih. Kulinernya sudah saya coba tadi ikan bakar yang menurut saya enak, saya bilang tinggal banyakin sambel, maka orang akan melihat pantai dan kuliner, itu luar biasa,” tegasnya.

Sementara itu Asper KPH Kedu Selatan, Suhartoyo mengatakan ada sekitar 400 hektar pantai yang membentang di wilayahnya. Sudah ada empat proposal yang masuk untuk pengelolaan pantai dan sedang diproses. Sedangkan untuk akses jalan yang melewati lahan Perhutani, jika sudah ada akses yang terbentuk berupa alur, bisa dimanfaatkan dengan mengajukan proposal.

“Kalau jalan bekas alur, itu tinggal laporan bahwa alur mau dipakai. Alur itu ya jalan, kalau di kami sebutannya Alur, itu sudah 5 meter lebarnya,” kata Suhartoyo.

Salah satu pantai yang sempat dikunjungi detikcom yaitu pantai Pecaron. Pantai yang belum lama dibuka untuk umum itu masih asri dengan pemandangan yang indah. Sudah ada beberapa warung yang berdiri di sana. Meski demikian akses menuju partai Pecaron memang sangat sulit dengan medan sempit dan terjal, namun sudah bisa dilewati mobil kecil. (Angling Adhitya Purbaya/ detik.com/LintasKebumen©2015)