Standar Kompetensi Lebih Diutamakan ; Menaker Saksikan MoU Penyaluran Kerja

KEBUMEN- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI Muhammad Hanif Dhakiri menekankan pentingnya melakukan percepatan standar kompetensi bagi tenaga kerja.

Pasalnya, orientasi kebutuhan tenaga kerja saat ini sudah bergeser dari gelar ke kompetensi. Dengan begitu, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. ’’Kompetensi lebih diutamakan ketimbang gelar. Jadi sekarang yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berpengalaman, punya keahlian, lulus uji kompetensi dan mendapat sertifikat kompetensi. Inilah yang bisa masuk pasar kerja internasional,’’ kata Hanif saat menyaksikan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) penyaluran kerja lulusan SMK/MAMaarif se-Kebumen di SMK Maarif 1 Kebumen, Kamis (23/9).

Penandatanganan perjanjian yang dihadiri oleh Pj Bupati Kebumen Arief Irwanto, anggota DPR RI Taufik R Abdullah, Ketua Maarif Kebumen Imam Satibi, Ketua PKB Kebumen Zaeni Miftah dan Calon Wakil Bupati Yazid Mahfudz itu sekaligus pengukuhan pengurus Asosiasi BKK SMK Maarif 1 Kebumen. Hanif mengapresiasi adanya penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh sejumlah SMK Maarif tersebut. Menurutnya, arah SMK memang pada kompetensi. SMK Maarif memiliki keunggulan pada akhlak, karakter, dan moral. Padahal, akhlak itu menjadi pilihan utama. Jembatani Lulusan ’’Orang yang memiliki karir pesat pun tidak semata-mata karena keterampilan profesi saja, tapi juga memiliki karakter, akhlak, serta moral yang kuat,’’ jelas Hanif. Kerja sama tersebut, kata dia, sebagai upaya untuk menjembatani lulusan SMK Maarif muntuk asuk kerja dan berwirausaha. Selain di dalam negeri juga di luar negeri. Pihaknya perihatin karena saat ini terdapat pengangguran mencapai 5,8 persen atau 7,45 juta orang. Sebagian besar dari lulusan SMK yakni mencapai 9,05 persen. ’’Ini tentu harus menjadi perhatian bersama agar kompetensi lulusan SMK ditingkatkan,’’tandasnya.

Lebih lanjut, jika dahulu kita sempat terlena pada sumber daya alam yang melimpah, padahal kondisinya terbatas dan ada yang tidak bisa diperbarui. Mulai saat ini yang perlu dikedepankan adalah peningkatan sumber daya manusia. Arief Irwanto mengemukakan, hingga Agustus pencari kerja di kabupaten bersloogan Beriman ini ada 10.645 orang dan yang terserap di dunia usaha 1.842 orang atau 17,3 persen. Termasuk 1.215 TKI yang berangkat ke luar negeri. ’’Kondisi ini mengisyaratkan masih banyaknya tenaga kerja di Kebumen yang belum terserap oleh dunia usaha yakni 8.803 orang atau 82,7 persen,’’ kata Arif sembari mengatakan, pihaknya telah berupaya meningkatkan kesempatan kerja bagi pencari kerja antara lain dengan menyelenggarakan pameran bursa kerja atau job fair. (K5-42)

 

sumber : suaramerdeka.com