Bappeda Minta Sistem Informasi Diintegrasikan

KEBUMEN – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Kebumen Sabar Irianto meminta agar sistem informasi diintegrasikan. Saat ini desa yang ada di kabupaten berslogan Beriman ini telah memiliki Sistem Informasi Desa (SID).

Kini, pihaknya tengah memikirkan agar aplikasinya dijadikan satu, tapi digunakan untuk berbagai macam program dan kegiatan, baik di desa maupun kabupaten. “Ini tentu akan memudahkan semuanya,” kata Sabar Irianto saat membuka diskusi tentang pemanfaatan SID di Kantor Bappeda Kebumen, Kamis (13/8).

Kegiatan yang menggandeng Forum Masyarakat Sipil (Formasi) dan Combine Resource Institute (CRI) itu juga ditampilkan perwakilan desa percontohan yang telah memanfaatkan SID. Ada sebanyak 10 desa percontohan yang telah dilakukan studi kasus. Paparan disampaikan Program Manager CRI Elanto Wijoyono dan Hernindya Wisnuaji.

70 Persen

Presidium Formasi Yusuf Murtiono berharap SID digunakan semua unsur aparat desa sebagai akses informasi kebijakan dan publikasi produksi. Misalnya kerajinan caping atau produksi lainnya. Dengan SID, lanjut Yusuf, maka data kemiskinan yang ada di desa setempat dapat diketahui. Begitu juga tingkat pendidikan masyarakatnya.

“Dari olahan SID tersebut dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan di desa,” jelasnya. Lebih lanjut, dari 460 desa/kelurahan di Kebumen, pendataan sudah mencapai 70 persen. Dan program-program di desa yang telah melakukan pendataan itu pun dapat diinformasikan lewat SID.

Misalnya, untuk tahun 2016 akan membangun apa saja bisa dilihat di SID. Menanggapi data yang sudah ada di Bappeda, Yusuf mengemukakan data itu juga berasal dari desa (SID) yang digunakan untuk kabupaten. Adapun data dari BPS untuk tingkat nasional. Oleh karena itu, desa tidak perlu ragu menggunakan SID. (K5-32)

sumber : suaramerdeka.com