Kontes "Model" Sapi PO Digelar

 

 

PURING-Ratusan peternak sapi unggulan Peranakan Ongole (PO) Kebumen, dari sejumlah di enam Kecamatan, Senin (10/8) mengikuti kontes ternak sapi tingkat Kabupaten Kebumen di Lapangan Desa Sitiadi, Kecamatan Puring.

Dalam lomba ini para peternak sapi PO Kebumen, yang merupakan sapi jenis unggulan Kabupaten Kebumen, menampilkan kelebihan dan keunggulan sapinya masing-masing untuk dinilai oleh dewan juri. Lomba kali ini tak luput dari perhatian Penjabat Bupati Kebumen Arief Irwanto, yang datang langsung menyaksikan lomba tersebut.

Selain dinilai oleh juri, yang unik dari lomba ini adalah semua sapi PO peserta lomba harus berjalan menyusuri "catwalk" khusus layaknya kontes model manusia. Sepanjang catwalk tersebut, sapi yang dituntun permiliknya akan memamerkan bentuk tubuhnya. Bahkan sapi-sapi itu diwajibkan mengikuti sesi foto.

Sapi-sapi tersebut juga diberi nama, nama-namanya pun mirip nama manusia. Seperti ada sapi yang bernama Syahrini, Rina, Rahayu, dana nama lainnya.

Setiap sapi yang mengikuti kontes, sapi terlebih dulu diukur bobot badan, tinggi panjang badan, hingga lingkar dada sapi. Selanjutnya, sapi-sapi itu dinilai oleh tim juri. Adapun penilaian terhadap sapi-sapi peserta kontes meliputi 29 kriteria. Diantaranya, bentuk moncong, punuk, glambir, warna bulu, bentuk tubuh hingga kegemukan. Kriteria tersebut menunjukkan ciri-ciri sapi PO asli Kebumen.

Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian (Distanak) Kabupaten Kebumen, Pudji Rahayu, mengatakan acara tersebut sebgaai upaya mempertahankan sapi peranakan ongole (PO) asli Kebumen. Cara ini diharapkan dapat memberikan motivasi warga agar tetap melestarikan sapi asli Kebumen.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahan sapi PO asli Kebumen, mempertahankan bibit dan indukan unggulan agar tidak sampai pergi ke luar Kebumen. Juga sekaligus memberikan nilai tambah bagi peternak," terang Pudji Rahayu.

Kontes sapi PO tersebut dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu kategori anak terdiri dari pedet betina dan pedet jantan, calon indukan dan dewasa. Sedangkan, kriteria penilaian terdiri dari manajemen, kualitatif dan kuantitatif. Yang meliputi kesehatan mata dan telinga, kebugaran tubuh dan besar kecilnya punuk sapi tersebut.

Ia menjelaskan, sapi PO memiliki beberapa keunggulan, diantaranya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik, memiliki resistansi yang baik terhadap penyakit memiliki daya reproduksi yang baik, pertumbuhan relatif lebih cepat. Serta mudah dalam perawatan dan memiliki nilai jual yang tinggi. "Semoga saja dengan cara seperti ini, dapat tetap melestarikan bibit PO di Kebumen," harapnya.

Pj Bupati Arief Irwanto, menyambut baik acara tersebut. Menurutnya Kabupaten Kebumen telah ditunjuk sebagai wilayah pembibitan Sapi PO Village Breeding Centre (VBC) oleh Direktorat Perbibitan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian. Pembibitan yang dikembangkan yaitu komoditas Sapi PO, karena dinilai sangat potensial.

Tujuannya, untuk mendapatkan model perbibitan Kebumen di daerah sentra produksi . Meningkatkan kualitas bibit dan memproduksi bibit sapi PO Kebumen bersertifikat, terapresiasinya harga bibit sapi Kebumen yang lebih baik. Serta pelestarian sumber daya genetik dan pengembangan ternak potensial unggulan daerah.

Ia menambahkan, ditetapkannya Kebumen sebagai wilayah sumber bibit Sapi PO berdasarkan SK Kementan No. 47/Kpts/SR.-120/I/2015 tertanggal 16 Januari 2015. Arief berpendapat merupakan amanah yang harus diikuti dengan rencana pengembangan dan pengelolaan yang baik sesuai aturan yang ada. "Karena itu, saya minta masyarakat peternak bersama Pemkab Kebumen harus selalu berupaya menghasilkan bibit sapi unggul, guna memnuhi kebutuhan bibit lokal regional maupun nasional," pintanya. (ori)

sumber : kebumen expres Selasa, 11 Agustus 2015