Urai Kemacetan, Arus di Jalan Kusuma Dialihkan

KEBUMEN- Menjelang lebaran kepadatan arus lalu- lintas di dalam kota Kebumen mulai meningkat. Ruas jalan protokol yang rawan terjadi kemacetan adalah jalan Kusuma dan Jalan Pahlawan.

Guna menguramngi kemacetan di jalan Kusuma yang hendak mendatangi pusat pembelanjaan Jadi Baru swalayan harus memutar melalui jalan HM Sarbini. Sedangkan untuk Jalan Sutoyo mulai perempatan bakso urip  ketimur sampai pertigaan koplak dokar Jalan Kusuma diberlakukan satu arah .

"Ya, lebih baik memutar daripada harus mengalami kemacetan,"ujar Kaporles Kebumen AKBP Faizal melalui Kasat Lanta AKP Yulie Khrisna kepada Suara Merdeka, Selasa (7/7).

Meskipun diterapkan rekayasa lalu lintas, masih banyak pengendara yang menerobos portal yang dipasang Satlantas di Jalan Kusuma. Maklum hanya sementara, rekayasa lalu-lintas itu tidak berdampak hukum bagi yang menerobos.

"Kami sifatnya hanya mengarahkan, karena itu bersifat sementara. Tapi kalau pengendara tidak memiliki kelengkapan surat- surat tetap akan ditindak," katanya.

Arus Mudik.

Sementara itu, ruas jalan protokol yang cukup padat adalah di Jalan Pahlawan persisnya dikawasan pusat pembelanjaan Rita Pasaraya.

Sebagian Badan Jalan  yang sudah beralih fungsi tempat parkir itu mengakibatkan lalu- lintas di jalan tersebut tersendat. Bahkan pada Jam-jam sibuk, kemacetan lalu- lintas tidak bisa dihindari.

Pada bagian lain, memasuki H-10 Lebaran, arus mudik disepanjang jalur selatan Kebumen masih terlihat sepi. Arus lalu- lintas ramai dan padat dengan didominasi kendaraan besar dan pribadi.

Dari pantauan lapangan, kemacetan panjang terlihat di lampu merah simpanglima Sruweng. Tampak kendaraan besar yang memadati jalur selatan membawa sembako  dan kebutuhan lebaran. 

jalur KLaranganyar- Gombong yang biasanya menjadi langganan kemacetan, hingga kemarin masih terlihat ramai lancar.

kendaraan yang mekintas belum didominasi kendaraan dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Sumatra.

"Arus mudik mnasih terlihat sepi. Meskiput masih terlihat beberapa kendaraan yang menaik turunkan penumpang namun belum terjadi lonjakan," ujar Sodik, timer Bus Utama. (J19- 78)

Suara Merdeka, Rabu 8 Juli 2015