60 Hektare Inpari Sidenuk Dipanen : Benih Hasil Pemuliaan Litbang Iptek Nuklir Batan



KEBUMEN - Padi varietas unggul Inpari Sidenuk hasil pemuliaan Litbang Iptek Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang dibudidayakan di Kebumen berhasil dipanen.

Panen raya secara simbolik dilakukan antara lain oleh Bupati Kebumen H Buyar Winarso SE, Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Batan Dr Ferhat Aziz MSc di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, Kamis (30/8).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Batan Ir Ruslan, Staf Ahli Komisi VII DPR RI Muhammad Ali Mabrur, Anggota Komisi C DPRD Kebumen, Suratno. Hadir pula Wakapolres Kebumen Kompol Agung Aristyawan Adhi SH SIK, Kasdim Mayor Inf Joko Priyanto, Sekda Kebumen H Adi Pandoyo. Tampak pula para kepala desa dan kelompok tani di Kecamatan Karangsambung.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kebumen Ir Pudjirahaju mengatakan, budidaya padi Sidenuk merupakan hasil kerjasama antara Pusat Diseminasi Iptek Nuklir dengan Distanak Kebumen. Padi Inpari Sidenuk dibudidayakan di tiga desa yakni Desa Kedungweru, Kecamatan Karangsambung, Kalibagor Kecamatan Kebumen dan Desa Wonosari Kecamatan Sadang dengan total areal seluas 60 hektare.

Dia menyebutkan produktivitas Sidenuk di Desa Kedungwaru mencapai 80.28 kwintal/hektare gabah kering giling (GKG). Sedangkan Desa Kalibagor sebesar 77,57 kwintal/hektare GKG. "Adapun untuk budidaya di Desa Wonosari baru akan dipanen," ujar Pudji Rahaju dalam sambutannya.

Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Batan Dr Farhat Azis MSc mengatakan, padi Inpari Sidenuk merupakan varietas padi Batan ke 17 dan 20 varietas padi hasil litbang iptek nuklir melalui teknologi mutasi iradisasi. Sejak dilepas oleh Menteri Pertanian tahun 2011, penyebaran padi Sidenuk yang merupakan singkatan dari Sidedikasi Nuklir saat ini telah menjangkau 24 provinsi.

Penangkaran Benih

"Kami menargetkan padi yang dikembangkan Batan mampu menjangkau 10% dari lahan yang ada," ujar Ferhat Azis seraya menyebutkan saat ini baru menjangkau 7%.

Dia melanjutkan, saat ini di Kebumen dilakukan penangkaran benih padi Bestari dan Inpari. Sidenuk masing-masing 0,25 hektare. Produktivitas hasil penangkaran di Kelompok Tani Rencana Muda Desa Kalibagor dengan varietas Bestari menghasilkan 8,4 ton/ha GKG. Harapannya penangkaran ini adalah keberlangsungan varietas padi unggul dapat terjaga dan para petani mudah mendapatkannya.

"Hasil penelitian iptek nuklir termasuk dalam bidang pertanian termasuk ramah lingkungan. Artinya padi hasil iptek nuklir aman dikonsumsi karena bebas dari radiasi nuklir," tandasnya seraya menyebutkan saat ini, Batan melakukan penelitian pemancaatan iptek nuklir antara lain di bidang industri, energi, kesehatan, dan pertanian. (J19)

sumber : suaramerdeka

informasi-kepokmas-18-juni-2015.pdf neraca-2014.pdf publikasi-apbd-2014.pdf