Pengembangan Kawasan Pesisir Perlu Terpadu

KEBUMEN – Dua kecamatan di tiga desa menerima program pengembangan kawasan pesisir tangguh (PKPT). Masing-masing yakni Desa Jogosimo dan Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong serta Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan.

Program tersebut menekankan pada keterpaduan mengingat potensi wilayah pesisir di kabupaten berslogan Beriman ini tidak hanya perikanan tangkap tapi juga perikanan budi daya, pariwisata yang meliputi ekowisata, bahari serta wisata kuliner serta kawasan minapolitan.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen, Prapto Purwanto didampingi Kasi Perlindungan dan Pengawasan pada Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen, Rosidi saat sosialisasi PKPT di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen, Senin (11/5).

Sosialisasi dibuka oleh Sekda Adi Pandoyo itu, diikuti warga dan perangkat desa penerima PKPT. Menurut Prapto, terlebih di Kebumen rawan tsunami sehingga pengembangan kawasan pesisir juga mempertimbangkan mitigasi bencana. “Inilah harus dilakukan secara terpadu,” kata Prapto sembari menambahkan antara lain menjadikan kawasan pesisir itu sebagai sabuk hijau.

Terkait hal itu, pihaknya tengah melakukan penataan tambak udang di wilayah pesisir. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen mencatat sebanyak 132 petak tambak udang berada di Kecamatan Mirit, Klirong, Petanahan Puring, dan Ayah.

Gumuk Pasir

Keberadaan tambak tersebut berada di sepadan pantai yang mestinya digunakan sebagai konservasi. Oleh karena itu, dalam penataannya dilakukan menggandeng pihak terkait sebagai wujud kebersamaan membangun. Antara lain dengan Kantor Lingkungan Hidup dan Satpol PP.

Diharapkan warga di wilayah pesisir selatan Kebumen ikut menjaga lingkungan sekitar. Lebih lanjut, wilayah pesisir terdapat gumuk (gundukan) pasir juga harus dipertahankan. Maka jika terjadi tsunami dapat dijadikan sebagai benteng alam. (K5-52)

 

sumber : suaramerdeka.com