Hotel Diminta Ajukan Sertifikasi

GOMBONG – Sosialisasi sertifikasi lembaga usaha dan profesi kepariwisataan dilaksanakan di Hotel Grafika, Gombong, Kebumen, baru-baru ini. Kegiatan tersebut diikuti perwakilan dari 26 hotel di kabupaten ini. Selain itu, terdapat dari perwakilan badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM-PPT), Satpol PP, dan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kebumen.

Tampil sebagai narasumber perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng Rastiyono, Lembaga Sertifikasi Usaha Sertifindo Wisata Utama Aziz Nur Rasyid, Kepala Kantor Imigrasi Cilacap Wahyu S, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen Hery Setyanto dan Wakil Ketua PHRI Johan Cahyadi.

Johan Cahyadi mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Terlebih dalam menghadapi pasar bebas AFTA atau masyarakat ekonomi asia (MEA). “Dan kita mengapresiasi lagi karena di Kebumen telah menyiapkan diri jauh-jauh hari,” katanya.

Globalisasi

Kebumen telah menyiapkan diri untuk menghadapi globalisasi, perkembangan teknologi, dan informasi dengan membuat komitmen bersama pada Kamis, 17 Mei 2012.

Komitmen tersebut berisi tentang kesanggupan segenap komponen masyarakat Kebumen, Provinsi Jawa Tengah menyumbangkan jiwa dan raga untuk mewujudkan Kebumen Beriman. Komitmen itu pun perlu diimplementasikan oleh para pelaku usaha pariwisata. Terkait adanya ketentuan yang mengharuskan hotel disertifikasi, Rastiyono dari Disbudpar Jateng menjelaskan, sertifikasi itu menyangkut profesi dan usahanya. “Ini menggantikan pengkelasan hotel yang sebelumnya dilakukan PHRI,” katanya.

Pengajuan sertifikasinya, lanjut Rastiyono, harus sudah dilakukan pada 3 Oktober 2015. Sertifikasi itu untuk menyamakan standar pelayanan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen, Hery Setyanto mengatakan, pariwisata memang perlu bersinergi dengan para pelaku usaha jasa pariwisata.

Sehingga dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat. “Kita mempersilakan pengusaha ikut berpartisipasi dengan berinvestasi di objek wisata milik pemerintah,” imbuhnya.

Setelah pengembangan objek wisata Suwuk sejak 2012, lanjut Hery Setyanto, tahun ini melakukan pembebasan lahan untuk pengembangan objek wisata di Goa Jatijajar. Pihaknya juga melakukan promosi ke berbagai daerah agar wisatawan setempat berkunjung ke objek wisata di Kebumen. (K5-78)

 

sumber : suaramerdeka.com