Sampah Gelas Air Kemasan Disulap Jadi Tas Belanja

DI tangan orang kreatif, sampah yang bagi sebagian besar hanya dibuang begitu saja, ternyata bisa diolah sebagai barang yang berharga.

Salah satunya adalah gelas bekas kemasan air mineral. Di tangan ibu-ibu anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sejahtera, Kelurahan Wonokriyo, Gombong, Kebumen, barang bekas tersebut disulap menjadi tas belanja yang unik. Gelas air mineral kemasan yang sudah tak terpakai dipotong untuk diambil gelang atasnya. Gelang-gelang tersebut kemudian disusun menjadik sebuah tas belanja berbagai bentuk.

Tas belanja dari bekas gelar air mineral kemasan ini mampu untuk membawa hingga 10 kg barang belanjaan. Menurut Sri Hariyati, anggota BKM Sejahtera, untuk membuat satu tas dibutuhkan antara 200 hingga 250 gelang gelas air mineral Tetapi pihaknya tidak kesulitan mendapatkan bahan baku lantaran bahan baku tersebut diperoleh dari bank sampah yang dikelola oleh Kampung Ramah Lingkungan WANI (Wonosari Aman Nyaman Indah).

“Memang memerlukan kesabaran untuk menyusun sampai menjadi sebuah tas belanja,” ujar Sri Haryati kepada Suara Merdeka di sela-sela ikut memeriahkan Festival Hari Bumi di Roemah Marta Tilaar Gombong.

71 Nasabah

Dari awal sampai akhir, imbuh Sri Hariyati yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Bank Sampah, rata-rata dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menyelesaikan satu tas belanja. Tas-tas tersebut kemudian dipasarkan termasuk melalui pameran mulai dengan harga Rp 60.000. “Selain tas, bekas gelas air mineral juga dibuat menjadi tempat buah,” imbuhnya.

Direktur Bank Sampah Kampung Ramah Lingkungan WANI, Sri Harlina menambahkan, saat ini pihaknya memiliki nasabah sebanyak 71 orang. Seminggu dua kali para nasabah setor sampah yang sudah mereka pilah sesuai dengan jenisnya. Sampah-sampah yang sudah dipilah itu kemudian disimpan di gudang dan dibongkar setelah gudang penuh.

Setiap waktu dibongkar, para nasabah mendapatkan bagi hasil sebanyak 65 %, sedangkan operasinal Bank Sampah mendapat 30 %. Adapun angka 5 % dialokasikan untuk lingkungan. Setiap nasabah mendapat dana bagi hasil antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. (Supriyanto- 78) 

 

sumber : suaramerdeka.com