Ajak Berpikir ke Depan
SAAT ini kita memang sedang sehat, hidup baik-baik saja, keuangan juga baik. Tapi ingat, sekali sakit dan sakitnya berat, kalau tidak punya asuransi hidup bisa berantakan. Begitu kata-kata I Gusti Ayu Mirah Sutrisni ketika menyosialisasikan pentingnya asuransi bagi masyarakat di Kebumen. Mirah, sapaan akrabnya, tanpa sungkan mengajak orang-orang yang lebih tua darinya agar mulai memikirkan masa depannya. Ya, di usianya yang relatif muda, perempuan kelahiran Tabanan, Bali 21 Februari 1980 itu sudah dipercaya menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kebumen itu.
Menurut Mirah, orang Indonesia kebanyakan enggan berpikir ke depan. Apa yang dilakukan sekarang ya untuk sekarang. Padahal setiap orang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. “Orang yang tampak sehat bisa saja tiba-tiba kena gangguan ginjal dan harus cuci darah tiap bulan. Jika tidak ada persiapan hidupnya bisa berantakan,” tandas istri Anak Agung Bagus Danatjaya tersebut.
Mirah memang gigih mengajak masyarakat ikut BPJS Kesehatan karena merasa hal itu menjeadi solusi terbaik memperbaiki kualitas hidup msyarakat. Menurut perempuan yang hobi menari ini, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS memiliki tujuan mulia memberikan kesetaraan pelayanan medik bagi seluruh masyarakat tanpa membedakan statusnya. “Dari Papua sampai Sumatera pelayanannya sama. Kami berusaha menciptakan kesetaraan pelayanan medik,” tandas Mirah mengingatkan bahwa mengikuti BPJS mungkin tidak akan terasa manfaatnya saat sehat namun akan sangat terasa jika sedang butuh perawatan medis. Mirah Sutrisni mengaku sangat menyukai pekerjaannya. Baginya bekerja di BPJS Kesehatan cukup menantang karena dirinya ditantang untuk meyakinkan orang agar mau berpikir ke depan.
Hal itu tidak mudah mengingat BPJS Kesehatan tidak memberikan keuntungan langsung bagi konsumennya. “Kesadaran masyarakat menggunakan asuransi masih rendah. Bayangkan saja, orang diajak untuk menyisihkan uangnya untuk membiayai hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Walaupun masih terbilang muda, Mirah kenyang akan pengalaman. Saat masuk pertama tahun 2002, namanya masih Askes. Mirah pernah jadi kepala cabang BPJS di Sleman, di Klungkung Bali, pernah juga bertugas menjadi Kepala Departemen Manajemen Kesehatan BPJS Divisi Regional Bali-NTB. “Ya, kemungkinan masih terus pindah-pindah, tapi saya siap mengabdi di mana saja,” tandasnya. (Supriyanto-78)
sumber : suaramerdeka.com