Artis dan Paranormal pun Berburu Giok Jawa

GENCARNYA pemberitaan akik asal Kebumen mengundang ketertarikan artis ibukota dan paranormal kondang di Tanah Air. Mereka pun berburu ke stand yang bermunculan bak jamur di musim hujan.

Bahkan mendatangi langsung ke pusat batu akik Luk Ulo di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Untuk diketahui, stand yang menawarkan batu akik dengan berbagai jenis dan varian itu telah merebak di kabupaten berslogan Beriman ini. Hampir di setiap gang dan pinggir jalan menuju desa, tampak menawarkan batu akik, lengkap dengan cincinnya.

Mereka juga memasang spanduk. Tempat itu menjadi mudah dikenali, karena terdapat penggosok batu yang menggunakan alat bersuara nyaring. Seperti stand di Jalan Cendrawasih, Kebumen. Stand milik Suyatno yang dikenal dengan Yete Comb itu baru didatangi salah satu personel band kenamaan.

Artis asal Jakarta yang baru konser di Yogyakarta itu menanyakan giok Jawa. Setelah mendapat yang diinginkan (giok Jawa-Red), artis itu langsung pergi menggunakan mobil Alphard. Hal itu dibenarkan sejumlah warga yang sempat menyalaminya.

“Artis tersebut salah satu personel band Noah,” kata Khambali (34), warga Tamanwinangun, Kebumen. Tidak hanya mendatangi stand yang buka hingga 24 jam, sejumlah artis juga diketahui berburu giok Jawa di Desa Giritirto. Hal itu dibenarkan Kades Giritirto Teguh Prasetyo.

Menurut dia, belum lama ini pelawak I Parto mendatangi desa yang dipimpinnya untuk mencari giok Jawa. “Saya yang mengantar langsung I Parto ke sejumlah perajin akik. Dia (I Parto-Red) mengaku senang, karena mendapatkan batu mulia yang diinginkan,” kata Teguh Prasetyo sambil menunjukkan koleksi akiknya.

Selain artis ibu kota, paranormal seperti Ki Kusumo juga berburu giok Jawa di Desa Giritirto. Desa di daerah pegunungan itu memang menjadi pusat aneka jenis bebatuan di zaman purbakala. Lokasinya yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara itu, bahkan telah diteliti memiliki varian jenis giok nephire.

Kaya Batu mulia

Keberagaman jenis dan warna pada batuan nephrite ini yang membuktikan, Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, khususnya batu mulia. Praktis, tak jarang investor asing datang ke Desa Giritirto hanya untuk berburu dan ingin memiliki batu mulia jenis satu ini.

Bahkan investor itu sudah banyak menyimpan koleksi batu mulia dari Desa Giritirto sejak jauh hari sebelum batu akik booming. Para investor itu memborong dan menyimpannya pada boks almari untuk digunakan sebagai investasi. Selain itu juga terdapat giok jenis jadeite yang memiliki warna khas hijau, orange kemerahan, lavender, hingga biru kehijauan.

Sedangkan batu giok nephrite memiliki warna cenderung putih susu. Untuk giok jadeite lebih keras, karena memiliki tingkat kekerasan antara 6,5 hingga 7 skala mohs. Sedangkan nephrite hanya memiliki tingkat kekerasan antara 6 hingga 6,5 skala mohs saja. (Arif Widodo-32)

sumber : suaramerdeka.com