JJLS Diminta Serap Tenaga Lokal ; Pembangunan sebelum Ramadan
KEBUMEN- Proyek Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang akan dimulai sebelum Ramadan tahun ini diminta menyerap tenaga kerja lokal. Di samping itu, pengambilan bahan baku alam dari tempat yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Miftahul Ulum menanggapi rencana dimulainya pembangunan JJLS dari Wawar sampai Tambakmulyo dalam waktu dekat ini. Menurutnya, masyarakat Kebumen menyambut baik adanya program nasional tersebut.
‘’JJLS memberi dampak positif bagi daerah, baik saat maupun setelah program jadi,’’ kata politisi PKB ini. Kendati demikian, pelaksana proyek JJLS perlu menyosialisasikannya ke masyarakat terlebih dahulu. Termasuk penyerapan tenaga kerja lokal di kabupaten berslogan Beriman ini.
Mengingat, fungsi anggaran dan belanja anggaran itu untuk stabilisasi ekonomi. Dan bahan baku alam yang digunakan untuk pembangunan jalan itu pun secara otomatis diambilkan dari lingkungan sekitar. ‘’Hanya saja, kami minta yang punya IUP. Ini penting karena kami tidak mau ada kerusakan lingkungan dan masalah di kemudian hari,’’ jelas Miftah.
Tinggalkan Lubang
Lebih lanjut, dengan memiliki IUP, maka sudah pasti ada reklamasi dan recovery bekas penambangan. Selain itu, juga membatasi tonase angkutan, sehingga tidak merusak jalan yang dilalui oleh angkutan yang membawa material tersebut.
Miftah pun memastikan akan melakukan pemantauan terkait hal tersebut. ‘’Jangan sampai hanya membangun di daerah, tetapi malah meninggalkan lubang bekas penambangan yang menganga,’’ tandas Miftah didampingi anggota DPRD Kabupaten Kebumen Kurniawan.
Dijelaskannya, proyek JJLS yang dibiayai APBN itu bukan berarti regulasi yang ada tidak ditepati. Pasalnya, di Kebumen memiliki perda serta undangundang tentang lingkungan hidup yang antara lain mensyaratkan muatan dan kelas jalan.
Di samping itu, setiap anggota DPRD juga memiliki link ke provinsi dan pusat, sehingga pelaksanaan proyek JJLS di Kebumen akan selalu terpantau dari daerah hingga pusat. Termasuk dalam pelaksanaan jalan double track. Karena itu, pelaksana proyek diminta memenuhi permintaan tersebut.
Secara terpisah, Kepala DPU Kabupaten Kebumen Slamet Mustolkhah mengemukakan, tahap awal pembangunan JJLS dari Wawar sampai Tambakmulyo sekitar 21 km. Pihaknya sependapat dengan permintaan kalangan DPRD Kebumen agar pelaksanaan proyek tersebut menyerap tenaga kerja lokal dan mengambil bahan baku alam yang memiliki IUP.
‘’Karena pada prinsipnya, program dari pusat tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ kata Slamet sembari menambahkan, pihaknya telah menyelesaikan pembebasan tanah untuk pelaksanaan proyek JJLS tersebut. (K5-42)
sumber : suaramerdeka.com