Sekolah Kebumen Gagal Gelar UN Online

KEBUMEN  - Tak ada satu sekolahpun di Kebumen yang akan mengikuti ujian nasional/UN berbasis komputer/CBT (Computer Based Test) atau UN Online dalam ujian nasional 2015, disebabkan 6 sekolah, yaitu SMA Negeri I Kebumen, SMK Negeri I Gombong dan 4 SMK swasta, tak lolos verifikasi Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) karena fasilitas komputernya tak memadai.

Sedangkan satu sekolah yaitu SMK Negeri I Kebumen menolak diverifikasi meskipun jumlah perangkat komputernya memenuhi syarat minimal UN CBT, yaitu sepertiga dari jumlah peserta ujiannya

" Dengan enam laboratorium komputer berkapasitas 200 perangkat komputer dan 419 peserta ujian kami sudah memenuhi persyaratan pokok ujian berbasis komputer. Namun kami mempertimbangkan gangguan seperti tersendat dan macetnya sistem  teknologi informasi atau'server', gangguan listrik dan problem kejiwaan peserta ujian," ujar Kepala SMK Negeri I Kebumen, Drs Muhammad Dahsyad, di kantornya, Kamis (02/04/2015).

Diakui Dahsyad, sekolahnya merasa kecewa saat Kemendiknas tak bisa memberikan jawaban terperinci tentang solusi bila muncul problem gangguan server dan listrik di tengah pelaksanaan ujian. Tak adanya jawaban memuaskan dari Kemendiknas itulah penyebab sekolahnya menolak diverifikasi.

" Secara teknis, mengerjakan ujian berbasis komputer lebih sulit dibandingkan ujian manual atau 'Paper Based Test. Saat harus pindah halaman soal misalnya, kita harus menggerakkan perangkat 'crussor'lebih dulu. Sedangkan pada ujian manual lebih  praktis, cukup dengan membalik lembaran kertas. Kami khawatir mereka yang selama  ini belum terbiasa mengerjakan ujian berbasis komputer lantas terganggu fokusnya ketika tiba-tiba muncul gangguan server atau listrik yang beresiko kegagalan ujiannya," papar Dahsyad.

Boleh jadi UN berbasis komputer 2015 adalah sebuah pengalaman berharga bagi sekolah dalam kancah ujian nasional. Namun menurut Dahsyad ia tak ingin mengambil resiko mengorbankan nasib anak didik bila masih ada problem yang mengganjal di dalam persiapannya. (Dwi) (KRjogja.com)