Baznas Kebumen Luncurkan Bantuan Penunjang Pendidikan

KEBUMEN, – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kebumen meluncurkan bantuan penunjang pendidikan untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) kurang mampu. Bantuan tersebut disalurkan kepada 64 siswa di 32 SD dan MI dengan total bantuan sebesar Rp 6,4 juta atau Rp 100.000/anak.

Adapun bantuan tersebut diserahkan bersamaan dengan penyaluran tahap I tahun 2015 di GOR UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kecamatan Gombong, baru-baru ini. Pentasarufan kali ini meliputi Kecamatan Ayah, Buayan, Rowokele, Kuwarasan, Sempor, dan Adimulyo.

“Dana bantuan penunjang pendidikan diharapkan dapat menunjang kebutuhan sekolah seperti buku, tas, seragam, sepatu dan sebagainya,” ujar Ketua Badan Pelaksana Baznas Kebumen drh Djatmiko di sela-sela acara.

Djatmiko menjelaskan, peluncuran bantuan penunjang pendidikan sebagai penghargaan dan terima kasih kepada jajaran guru SD di wilayah Gombong yang telah menyelurkan zakat, infaq, shodaqoh dengan baik. Penyaluran bantuan tersebut sekaligus untuk memotivasi para guru PNS di lingkungan UPT Dinas Dikpora Gombong agar lebih optimal dalam menunaikan zakat.

Bedah Rumah

Sementara itu,  pentasarufan tahap I tahun 2015 sebesar Rp 343.790.000 yang disalurkan kepada asnaf yang berhak. Kepada fakir miskin disalurkan dalam bentuk bantuan tunai untuk 248 penerima sebesar Rp 62 juta atau 18 %, bedah rumah kepada tujuh penerima Rp 35 juta (10,2 %), bantuan kesehatan untuk kursi roda 108 penerima, kruk 14 penerima, walker empat penerima, alat dengar 33 penerima, tongkat delapan penerima dan kaki palsu lima penerima.

“Kemudian disalurkan untuk Sabilillah perorangan kepada 372 penerima sebanyak Rp 93 juta atau 27,1%, rumah zakat Rp 25 juta, muallaf 27 penerima, ibnu sabil kepada 10 penerima serta bantuan penunjang pendidikan sebesar Rp 6,4 juta,” imbuh Djatmiko.

Lebih lanjut, Djatmiko menambahkan untuk bantuan rehab rumah diberikan kepada Suranem warga Desa Plumbon, Karangsambung, Sukro dan Aman Ridho warga Desa Temanggal, Adimulyo, Hadi Suprojo warga Desa Sawangan, Alian, Purwono warga Desa Karangoh, Pejagoan, Rotiah warga Desa Karangsari, Buayan dan Sugeng Wahyono warga Kelurahan Wonokriyo, Gombong.

“Pentasarufan Baznas murni menjalankan syariat agama. Tidak ada tendensi kepentingan pribadi, golongan maupun politik tertentu. Sehingga Baznas selalu mengutamakan pentasarufan kepada asnaf yang tepat sasaran,” tandas Djatmiko.

(Supriyanto/CN19/SMNetwork)  suaramerdeka.com