Pedagang Makanan Tradisional Dilibatkan ; Festival Kuliner

 

KEBUMEN - Kegiatan Car Free Day (CFD) di Alun-alun Kebumen, Minggu (29/12) berlangsung istimewa menyusul digelarnya dua event besar, yakni jalan sehat dan Festival Kuliner Nusantara.

Ribuan warga mengikuti kegiatan yang digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke 78 Kabupaten Kebumen. Festival kuliner untuk diikuti oleh perwakilan dari 26 kecamatan di Kebumen.

Masing-masing peserta mempersembahkan aneka makanan sesuai dengan kreativitas masing-masing. Syaratnya, bahan baku menu yang disajikan, diolah menggunakan bahan lokal.

Yang menarik, dalam event yang dimotori oleh Kantor Ketahanan Pangan Kebumen itu, dihadirkan "bintang tamu" lima pedagang makanan tradisional.

Kelima orang itu cukup populer di kalangan penggemar makanan tradisional.

Yakni Bu Maryamah yang biasa berjualan di Pasar Tumenggungan, Bu Samirah di Alun-alun, Bu Siti Ngasiah berdagang di Jalan Pahlawan, Bu Nur di Jalan Pemuda dan Bu Tri berjualan di Gang Tengah Kebumen.

Tak butuh lama, beraneka makan tradisional seperti sengkulun, lupis, bulu tegal, cetil dan intil ludes dibeli pengunjung. Selain harganya murah, makanan tersebut cukup digemari karena rasanya yang klasik.

Angkat Citra

"Dihadirkan pedagang makanan lokal ini sebagai upaya mengajak masyarakat untuk mencintai makanan khas Kebumen," ujar Kepala kantor Ketahanan Pangan Kebumen Ir Gunadi di sela-sela acara.

Dia menambahkan, kriteria penilaian menu para peserta antara lain kreativitas masing-masing. Yakni agar makanan dengan bahan baku lokal menjadi produk unggulan dan marketebel sehingga mengangkat citra pangan lokal. Selain itu, makanan harus beraga, bergizi seimbang dan aman.

"Setiap peserta tidak boleh menggunakan zat berbahaya seperti pewarna makanan yang tidak diperuntukkan bagi makanan," ujar Gunadi seraya menyebutkan, festival kuliner tersebut sekaligus pembinaan keamanan pangan.

Adapun dewan juri beranggotakan akademisi dari Universitas Semarang, praktisi yakni owner Candisari grup dan dari Dinas Kesehatan Kebumen. Bagi juara I hingga juara harapan II mendapatkan trofi, piagam dan uang pembinaan.

"Kami juga memberikan uang pembinaan kepada para penjual makanan tradisional yang ikut memeriahkan festival kuliner tersebut," tandasnya. (J19-45)

sumber : suaramerdeka