Bercak Daun Serang Bibit Sayur dan Palawija

KEBUMEN - Petani bibit sayur dan palawija di Kebumen  kini resah akibat ribuan bibit sayur dan palawija mereka terserang penyakit  bercak daun. Selain rugi banyak bibit yang terbuang dan harus bekerja keras  mencabut bibit-bibit tersebut, mereka pun harus melakukan pembenihan ulang.

"Sudah beberapa musim tebar benih penyakit bercak-bercak putih di daun ini  menyerang bibit yang baru berumur 10 sampai 15 hari. Padahal tanah tempat  pembenihan sudah diberi pupuk sesuai aturan dan penyiramannya sudah dilakukan  secara teratur," ujar Muhajir, petani bibit sayur dan palawija Desa Kaibon   Kecamatan Ambal  Kebumen, di kebun bibitnya, Senin (23/03/2015).

Menurut Muhajir, serangan bercak daun tersebut menambah permasalahan yang kerap dialami petani bibit seperti banyaknya benih dalam kemasan yang  dibeli petani yang gagal tumbuh. 

"Benih gagal tumbuh bisa mencapai 20 sampai 30 persen dari jumlah benih. Bahkan, untuk merek-merek benih tertentu kegagalannya bisa mencapai 40 persen.  Dengan munculnya penyakit bercak daun ini, tentu saja kami bertambah pusing  memikirkan cara untuk mengatasi kerugian," jelas Munhajir.

Kendati permasalahan serangan bercak daun di sentra-sentra usaha bibit sayur dan palawija di Kebumen kini merebak, ternyata beberapa petani bibit sudah berhasil mengatasi permasalahan tersebut. (Dwi)(KRjogja.com)