Berburu Bawal Putih, Ada Apa?

KEBUMEN- Jika batu akik atau batu mulai belakangan ini sedang booming, karena konon nilai jual yang mahal. Kini nelayan di pantai utara maupun selatan, sedang 'getol' berburu melaut mencari hasil tangkapan ikan, 
yang mempunyai harga jual tinggi. Di saping permintaan ekspor yang katanya 'gila-gilaan'.Yang dicari yakni ikan bawal putih.

Ikan bawal putih memang kini menjadi primadona nelayan. Bahkan demi mendapatkannya nelayan rela menantang maut, berjuang menembus tingginya gelombang laut.

" Harga bawal putih memang kalah dengan lobster yang bisa mencapai Rp 1 juta per kilogram. Namun mengingat laut di sini tak ada lobsternya, maka bawal putihlah andalan kami. Harganya yang mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 280 ribu 
per kilogram menjadikan kami bersemangat melaut meskipun dalam sekarang ini musim gelombang tinggi lebih dari 3 meter," ujar Lamudu, nelayan Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong Kebumen, saat mendaratkan perahunya di muara Sungai Luk Ulo Desa Tanggulangin, Minggu (01/03/2015).

Setelah perahu mendarat, dua rekan Lamudu memikul hasil tangkapan mereka ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggulangin yang sudah menunggu karyawan perusahaan ekspor ikan laut dari Cilacap yang siap membeli ikan-ikan kelas ekspor milik nelayan.

Perburuan bawal putih juga ditargetkan nelayan Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan dan Rowo Kecamatan Mirit Kebumen. Untuk berburu ikan mereka menggunakan perahu compreng berkapasitas maksimum 1 gross ton yang membutuhkan bahan bakar 10 liter premium.(Dwi)  (KRjogja.com)