KARANGSAMBUNG – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerima hibah bukit seluas 13.640 meter persegi di Bukit Jati Bungkus, Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dari warga setempat Hilman Pudjowalujo untuk kemajuan penelitian bidang geologi.

“Hibah ini menjadi bukti masih ada masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan dan lingkungan dengan mengabaikan nilai ekonomis dari tanah tersebut,” kata Edi Hidayat, Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (UPT BIKK) Karangsambung Kebumen LIPI di Kampus LIPI Karangsambung, Kebumen, Selasa.

Sisi geologi tanah yang dihibahkan, kata dia, memiliki batuan penyusun bukit dengan nilai ilmiah yang tinggi dan menjadi salah satu artefak bumi yang harus dijaga kelestariannya. Menurut dia, nilai hibah itu tidak ternilai karena memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kebumian khususnya geologi.

Senada, Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan Karangsambung merupakan aset ilmu pengetahuan. Jika tidak terus dilestarikan maka salah satu sumber kajian ilmiah geologi di Indonesia tersebut dapat lenyap. “Kalau ini hilang maka ada ilmu pengetahan yang hilang di Karangsambung. Berarti Indonesia dan dunia juga kehilangannya,” kata dia.

Dia mengatakan Karangsambung memiliki nilai yang sangat penting, terlebih bagi mahasiswa dan peneliti geologi. “Di dalamnya ada fosil bawah laut, belum termasuk keanekaragaman bebatuan yang sangat bervariasi. Belum menjadi mahasiswa geologi jika belum belajar ke sini,” kata Iskandar.

Kepala LIPI mengharapkan keberadaan Karangsambung dapat terus terjaga sebagai aset ilmu pengetahuan. Kawasan Karangsambung sendiri ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi Nasional pada 10 November 2006 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Total luas situs geologi tersebut kini seluas 22.150 hektare yang membentang di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kebumen, Wonosobo, dan Banjarnegara, semuanya di provinsi Jawa Tengah. Lokasi terluas ada di Kabupaten Kebumen. (Harian Terbit /LintasKebumen©2015)